Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emil-UU Bisa Menang, Asalkan...

Emil-UU Bisa Menang, Asalkan... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Ketua Komunitas Panatik Jabar M Farhan mengatakan bakal pasangan calon (Bapaslon) Ridwan Kamil-Uu Ruzhalul Ulum mampu memenangkan pilgub Jabar asalkan pasangan RINDU tersebut mampu
menggabungkan ekspektasi dua kelompok masyarakat yang berbeda.

Dia menyebutkan, kelompok pertama yaitu kelas menengah terhadap Ridwan Kamil yang tinggi, dan ekspektasi kalangan pesantren dan ulama terhadap Uu yang juga tinggi. Intinya adalah bagaimana mengelola ekspektasi ini dengan baik. 

"Kang Emil harus berkompromi dengan para pemilih dari kalangan islam tradisional, sementara Kang Uu harus mengejar ekspektasi dari kalngan kelas menengah perkotaan yang selama ini menjadi pendukung Ridwan Kamil," katanya kepada wartawan di Bandung, Minggu (11/2/2018).

Farhan juga mengungkapkan alasan Panatik yang memutuskan untuk mendukung pasangan RINDU, karena mereka mengharapkan adanya pergerakan Jawa Barat bagai provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia, menjadi pusat peradaban di Indonesia. 

"Kota Bandung dengan SDA terbatas, tapi memiliki SDM yang luar biasa dan ini berhasil dipotimalkan oleh Kang Emil." tegas Farhan. 

Dia berharap pembangunan di Jawa Barat harus merata sehingga tidak lagi Bandung sentris, karena potensi untuk itu ada. Ia mencontohkan, saat berkunjung ke Sukabumi, disana ia menemukan seorang modifikator mobil kelas dunia. Demikian juga di kota-kota lain seperti Tasik, yang banyak memiliki pemikir islam modern namun belum menemukan kanal yang pas bagi mereka untuk mengeskpresikannya.

"Terbayang jika potensi-potensi ini digabungkan, ada kota-kota di Jawa Barat yang memiliki vibrant yang sama dengan kota Bandung namun dengan karakter yang berbeda-beda," jelas Farhan.

Pada saat yang bersamaan, lanjut Farhan proses industrialisasi yang sudah berlangsung di sebagian kota seperti Karawang, Purwakarta, Depok dan Bogor tidak memperkuat karakterisitik Jawa Barat, malah mengikisnya. 

"Itulah sebabnya, perlu adanya penguatan dalam bentuk local wisdom yang dapat diaplikasikan untuk masyarakat modern," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: