Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emas Terus Meroket, Karena Dolar AS Merosot

Emas Terus Meroket, Karena Dolar AS Merosot Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Chicago -

Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup menguat pada Rabu (14/2/2018) pagi WIB, karena dolar AS terus melemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik empat dolar AS atau 0,30 persen, menjadi menetap di 1.330,40 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,47 persen menjadi 89,69 pada pukul 17.42 GMT.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena logam mulia yang dibanderol dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan unit moneter lebih lemah.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun pada sesi pagi. Dow kehilangan 83,88 poin atau 0,34 persen pada pukul 17.52 GMT, menawarkan dukungan tambahan bagi emas.

Namun demikian, saham-saham kemudian berbalik dari kerugian sebelumnya dan diperdagangkan di wilayah positif setelah emas berjangka ditutup.

Dalam perkembangan yang terkait, ketua Federal Reserve baru Jerome Powell mengatakan pada Selasa (13/2) bahwa bank sentral akan terus melanjutkan menaikkan suku bunga secara bertahap dan mengembalikan neraca keuangannya, dengan latar belakang pemulihan global yang kuat.

Beberapa pejabat Fed telah menyatakan bahwa penurunan pasar saham baru-baru ini tidak akan mempengaruhi perkiraan prospek ekonomi mereka, menandakan bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini, sama dengan 2017.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 4,2 sen atau 0,25 persen, menjadi menetap di 16,528 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 2,90 dolar AS atau 0,30 persen, menjadi ditutup pada 975,70 dolar AS per ounce.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: