Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Ida Fauziyah menilai komitmen pemimpin di provinsi ini untuk memperhatikan keberadaan pondok pesantren masih masih kurang.
Hal tersebut disampaikan mantan Ketua Umum Fatayat NU tersebut usai silaturahmi dengan pimpinan PCNU Kabupaten Purbalingga, Sabtu (17/2/2018).
Menurut dia, Jawa Tengah merupakan salah satu sentra pondok pesantren yang tersebar di berbagai wilayah.
"Akan tetapi, kenapa kita kalah dari Jatim? Karena komitmen pemimpinnya belum ada," katanya.
Bersama Sudirman Said, kata dia, telah disiapkan berbagai program kerja jika nantinya terpilih dalam Pilkada 2018.
Menurut dia, tidak hanya masalah kemiskinan saja yang akan menjadi perhatian dalam pemerintahan nantinya, tetapi juga pendidikan, dan kesehatan.
Ia menyebutkan terdapat sejumlah upaya untuk menurunkan angka kemiskinan, terutama pembukaan lapangan kerja bagi perempuan. Dengan memperbanyak lapangan kerja untuk kaum perempuan, kata dia, mereka tidak perlu bekerja hingga ke luar kota, bahkan luar negeri.
Ida juga menyoroti kurang efektifnya kartu tani yang keberadaannya juga tidak banyak membantu petani. Hal ini terlihat dari masih banyaknya petani yang kesulitan mendapat pupuk.
"Ke depan kami tidak ingin hanya petani yang sejahtera, tetapi juga anak-anak petani memperoleh hak yang sama dalam pendidikan," katanya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Purbalingga K.H. Suroso Abdul Rozaq mengatakan bahwa NU bukan hanya partai politik. Organisasi ini juga harus bergerak dalam bidang sosial maupun politik.
"Apa salah NU bicara politik? Warga NU juga punya hak politik," katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, hak politik itu harus disalurkan kepada kader yang ada.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu