Deputi Gubernur Perindustrian, Perdagangan dan Transportasi Pemprov DKI Jakarta, Soetanto Soehodho menekankan adanya nilai tambah dalam workshop Batch kedua dari tahap II Dutch Training and Exposure programme (DUTEP), yang digelar Senin (19/2).
Acara yang didukung oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan dikelola oleh sebuah konsorsium yang terdiri dari perwakilan kota Jakarta dan Rotterdam, Waterboard Delfland, Universitas Ilmu Pengetahuan Terapan Rotterdam, Van Oord dan Nuffic Neso Indonesia.
"Ini memberi peserta paparan langsung bagaimana insinyur, praktisi, administrator, dan pembuat kebijakan Belanda menghadapi tantangan terkait kota delta dan masalah perkotaan lainnya," katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Selain itu, Ia menyebutkan pentingnya memperkuat kerja sama antara Jakarta dan Rotterdam melalui pertukaran pengetahuan dengan cara program magang ini.
Sementara itu, Penasehat Kebijakan Senior dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Melcher Klink mengatakan kerja sama ini saling menguntungkan antara dua kota Delta Rotterdam dan Jakarta.
"Hubungan antara Indonesia dan Belanda di bidang ini sangat luas, mencakup berbagai tema, seperti sanitasi, pembangunan irigasi pesisir, program pendidikan dan pengembangan kapasitas. Program pelatihan dan praktek kerja di Belanda adalah contoh bagus dari kerjasama yang luas dan terpadu ini." katanya.
Sekedar informasi, DUTEP dimulai pada bulan September 2014 dan sejak itu total 34 peserta dari DKI Jakarta datang ke Belanda untuk magang dan proyek penelitian. Tahap kedua DUTEP akan berjalan selama tiga tahun (2017-2019) dan setiap tahun akan ada sepuluh peserta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil