Coca-Cola Foundation Indonesia meluncurkan program plastic reborn yakni sebuah program yang didesain untuk menginspirasikan perubahan perilaku kepada generasi muda Indonesia tentang pengelolaan sampah kemasan plastik.
Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia Titie Sadarini mengatakan program ini difokuskan untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
"Dalam enam bulan ke depan, diharapkan minimum 5 ton sampah kemasan plastik dapat terkumpul untuk kemudian dikelola dan diproses menjadi bagian dari bahan pembuat tas multifungsi," kata Titie di Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Titie menambahkan bahwa program plastic reborn telah dimulai sejak akhir tahun lalu. Program ini difokuskan di komunitas sekolah dan universitas. "Kami menggandeng perusahaan pengelola sampah, Waste4Change, untuk menangani proses pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik ini," tambahnya.
Sementara, lanjut dia, proses pembuatan tas akan dilakukan bekerja sama dengan Greneration Indonesia, sebuah perusahaan lokal yang juga memiliki visi dan fokus yang sama untuk menciptakan lebih banyak green merchandise.
Sementara itu Direktur Jenderal Pengelolaan, Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati menambahkan pihaknya menyambut baik gerakan plastic reborn. Hal ini katanya sejalan dengan upaya pemerintah untuk menekan volume sampah.
Data dari Kementerian LHK, saat ini sampah Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dan 64% berakhir di TPA. Sementara menurut data BPS, tingkat perilaku memilah sampah di rumah tangga masih relatif rendah, yaitu 18,84%. Sementara perilaku tidak memilah sampah sebelum dibuang masih relatif tinggi yaitu 81,16%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah