Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Kamis (3/1/2018) pagi WIB, karena data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat meningkat lebih tinggi daripada yang diperkirakan para analis.
Persediaan minyak mentah AS naik tiga juta barel untuk pekan yang berakhir 23 Februari, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk kenaikan 2,1 juta barel. Sementara tok bensin juga meningkat secara mengejutkan.
Dalam laporan bulanan terpisah, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan produksi minyak mentah pada Desember turun menjadi 9,95 juta barel, turun 108.000 barel per hari (bph) dari November.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 1,37 dolar AS menjadi menetap di 61,64 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman April turun 0,85 dolar AS menjadi ditutup pada 65,78 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Juga dalam laporan bulanan, EIA merevisi naik angka produksi minyak mentahnya untuk November ke rekor 10,057 juta barel per hari.
Produksi AS yang melonjak, meningkat seperlima sejak pertengahan 2016, telah menekan harga minyak tahun ini, sekalipun OPEC mempertahankan pemangkasan pasokannya.
"Kami memiliki lebih banyak minyak untuk diproduksi dan kami akan melewati ambang batas 11 juta barel per hari lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Phillip Streible, analis pasar senior di RJO Futures di Chicago.
Pasar minyak juga tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat pada Rabu (28/2), membuat minyak yang dihargakan dalam dolar AS kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: