Warta Ekonomi, Balikpapan -
PLN Wilayah Kaltimra memasok daya tersambung hingga 2.500 kVA kepada Astra Group. Kesepakatan penyambungan daya listrik ditandai dengan MoU bersama Astra Group dengan PLN Balikpapan yang disaksikan GM PLN Kaltimra Riza Novianto Gustam, di Balikpapan, Rabu (28/2/2018).
Penandatanganan dilakukan Manager PLN Balikpapan Ahmad Syauki, Manajer Area Balikpapan dengan para pimpinan perusahaan dari Astra Group di Balikpapan 2500 KVA ini dipasok untuk kebutuhan PT Komatsu Remanufacturing Asia dengan penambahan daya dari 865 kVA menjadi 1.385 kVA, PT Pamapersada Nusantara dengan penambahan daya dari 345 kVA menjadi 1.110 kVA dan PT Astra Infra Port Eastkal dengan penyambungan baru 240 kVA.
Soeharsono Tjatur Nugroho dari Astra Group mengatakan dengan MoU ini PLN akan memberikan support listrik untuk fasilitas perkantoran juga workshop ketiga perusahaan tersebut.
"Khusus bagi PT Astra Infra Port Eastkal, listrik juga akan dimanfaatkan untuk menunjang fasilitas pelabuhan milik Astra Group," katanya M ujar Tjatur.
Menurutnya Astra merupakan perusahaan dengan populasi cukup besar di Balikpapan, sehingga memerlukan support kelistrikan yang andal.
"Kami apresiasi, karena PLN bukan hanya menjual, tapi juga memberikan solusi," ujarnya.
Dalam pelayanan PLN Kaltimra saat ini menurutnya sudah merasakan indikasi menuju arah yang sangat positif. Begitu pula dengan kerjasama yang sudah terbina dari tahun 2014 berjalan dengan baik selama ini.
"Kami sangat berterima kasih. Sehingga dengan berkembangnya bisnis kami, kerjasama dengan PLN juga semakin meningkat," ucap Soeharsono.
Sementara GM PLN Kaltimra Riza mengatakan PLN sebagai bagian dari BUMN bukan hanya memberikan pelayanan tapi juga kenyamanan kepada pelanggan.
Reza menyatakan bahwa 2018 merupakan tahun penjualan PLN kepada pelanggan korporasi. Karena itu pihaknya aktif membidik potensi-potensi penjualan termasuk pada korporasi.
Riza menambahkan pelayanan akan bisa menjadi lebih baik jika ada feedback pelanggan. Hal-hal yang perlu dibenahi dari sisi pelayanan maupun permintaan kelistrikan dapat dilakukan dengan segera.
"Silakan sampaikan jika ada keluhan. Tidak perlu sungkan untuk menyampaikan keluhan seputar kelistrikan kepada kami," tukasnya.
Riza menambahkan program pemerintah 35.000 MW untuk Indonesia secara bertahap akan selesai pada 2019. Di Kalimantan Timur saja saat ini sistem surplus hingga 200 MW.
"Belum ditambah dengan pembangkit-pembangkit lainnya yang akan segera aktif beroperasi. Maka dari itu kami gencarkan aggresive marketing," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil