Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (2/3/2018) pagi WIB, karena dolar AS tetap kuat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, turun 12,70 dolar AS atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada 1.305,20 dolar AS per ounce.
Ketua baru Federal Reserve AS Jerome Powell telah berjanji untuk secara bertahap menaikkan suku bunga pada 2018. Pernyataannya tentang kenaikan suku bunga dan inflasi awal pekan ini dianggap sebagai kelanjutan dari pendekatan "cautious hawkishness" pendahulunya, sehingga memperkuat dolar AS dan menekan harga emas lebih rendah untuk tiga sesi berturut-turut.
Pada Kamis (1/3), Powell, yang telah bersaksi di hadapan Kongres AS, membuat beberapa komentar peringatan tentang inflasi, yang menyebabkan dolar AS mengupas beberapa keuntungannya.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik tipis 0,03 persen menjadi 90,68 pada pukul 18.33 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS, menjadi kurang menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lemah.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 13,1 sen atau 0,80 persen, menjadi menetap di 16,276 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April turun 30,30 dolar AS atau 3,07 persen, menjadi ditutup pada 957,80 dolar AS per ounce.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: