Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDPDE-LPE Kebut Persiapan Proyek Pipa Gas Bumi

PDPDE-LPE Kebut Persiapan Proyek Pipa Gas Bumi Pemerintah Provinsi Sumsel melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa menyetop pengerjaan utilitas PLN dan Pertagas di Jalan Noerdin Pandji, Palembang. | Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Warta Ekonomi, Palembang -

Direktur PT. PDPDE Syamsurizal membenarkan bahwa deadline BPH Migas adalah di akhir bulan April terkait pembangunan proyek pipa gas bumi, Palembang-TAA dan Muntok.

Dia menjelaskan, jika tidak pembangunan pipanisasi ini akan dilelang. Oleh sebab itu melalui stafnya, Syamsyurizal rencananya akan memaparkan  soal perbandingan penggunaan pipa gas dengan kabel bawah laut.

"Membangun pipa gas ini secara overall lebih murah 60 % dibandingkan membangun kabel bawah laut. Dan untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Bangka sebanyak 117 megawatt dibutuhkan USD 200 juta. Dengan pipanisasi ini kita bisa efisiensi Rp85 juta rupiah perhari atau 25%," jelasnya saat menghadap Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Griya Agung, Senin (5/3/2018).

Syamsurizal mengaku PT. PDPDE sudah dua kali melakukan rapat dengan BPH Migas dalam rangka menindaklanjuti rencana MoU dengan PT. Lima Pacific Energy [LPE] dalam rangka rencana kerjasama dan Investasi Pembangunan  Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Jalan Palembang–Tanjung Api-Api Muntok.

"Memang ini harus dipercepat karena sudah mau deadline. BPH Migas ingin kita presentasi berapa banyak kebutuhan gas dan minyak untuk pembangkit di Pulau Bangka, serta suplai untuk ke KEK TAA," tambahnya.

Sementara itu Dirut PT.LPE Hendrik Kawilarang, melalui stafnya mengakui kalau rencana pipanisasi Palembang-TAA Muntok masih banyak kekurangan di sana sini. Karena itu sebagai pendatang, mereka berharap kepada Pemerintah Provinsi Sumsel, agar niat mereka berinvestasi dibuka seluas-luasnya.

"Soal adanya evaluasi kami terima. Dan terkait masalah teknis akan kami matangkan kembali antara PT. PDPDE dan LPE. Sejauh ini sudah sekitar 5 kali kami membahas soal pelaksanaan pekerjaan ini. Kami melihat potensi penggunaan gas pipa di kawasan KEK TAA sangat besar mencapai 270 mmbtu," ungkapnya.

Gubernur Sumatera selatan (Sumsel) Alex Noerdin siap membantu paparan di BPH Migas karena kerja sama ini sangat bagus dan penting untuk pengembangan KEK TAA ke depan, Oleh karena itu dia meminta PT.PDPDE benar-benar serius menggarapnya, terutama saat presentasi di BPH Migas pada Selasa (6/3/2018) di Jakarta.

"Komitmen kami  kerjasama ini jadi. Tapi masih ada perbaikan sedikit dan sore ini bisa selesai. Silahkan nanti presentasi, bila perlu saya akan ikut karena ini penting dan harus diprioritaskan," tegas Alex.

Mengenai materi presentasi ini, lanjut Alex harus dilengkapi terutama dengan penambahan peta jalur-jalur mana saja yang akan dipipanisasi.

Menurut Alex, momentum itu tidak selamanya ada oleh sebab itu semua pihak harus mengambil tindakan yang cepat. Terlebih paling lambat akhir April mendatang harus sudah membuat feasibility study dan Front end Engineering Design.

" Kita harus bisa meyakinkan BPH Migas kalau kita bisa membangun ini karena penggunaan gas lebih murah dibandingkan HSD. Pastikan juga suplai gas dari Chonoco Philips mencukupi untuk di KEK TAA dan Muntok. Karena kebutuhan gas di KEK TAA itu nanti pasti sangat banyak" tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: