Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bel untuk Kesetaraan Gender dari IFC dan World Federation of Stock Exchanges

Bel untuk Kesetaraan Gender dari IFC dan World Federation of Stock Exchanges Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk ke-4 kalinya, IFC dan bursa saham di seluruh dunia melaksanakan inisiatif membunyikan bel untuk kesetaraan gender, atau lebih popular dengan sebutan Ring the Bell for Gender Equality. Aksi ini dilakukan juga sebagai bentuk perayaan Hari Perempuan Internasional 2018.

Melalui kemitraan ini diharapkan sektor swasta dapat memacu partisipasi perempuan dalam ekonomi global dan mengedepankan pembangunan berkelanjutan

"Dengan daya beli lebih dari US$18 triliun, perempuan memiliki kemampuan untuk mengubah ekonomi global. Kita harus mendorong pembangunan ekonomi melalui kesetaraan gender," kata Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor-Leste Azam Khan di Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Sebuah penelitian mengatakan bahwa di seluruh dunia pemanfaatan bakat perempuan sebagai sumber ekonomi dan bisnis masih sangat minim. Dengan melakukan trobosan kecil untuk menutup kesenjangan gender secara global akan mampu menunjukan hasil yang kuat. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya potensi untuk meningkatkan produk domestik bruto global sebesar US$5,3 triliun selama tujuh tahun ke depan, sebagaimana dilaporkan World Economic Forum pada 2017. 

Azam menambahkan, acara Ring the Bell tahun ini melibatkan lebih dari 60 bursa saham. Organisasi yang berpartisipasi didorong untuk mengambil komitmen terbuka terhadap kesetaraan gender, seperti menandatangani Prinsip Pemberdayaan Perempuan (Women’s Empowerment Principles), pedoman untuk memberdayakan perempuan di tempat kerja, dunia usaha dan masyarakat.

Partisipasi aktif juga diharapkan dengan memprioritaskan keragaman dalam struktur perusahaan mereka sendiri dengan menerapkan kebijakan tempat kerja yang ramah gender; mengembangkan produk investasi berorientasi perempuan; para pemegang saham memahami tujuan, kebijakan, dan praktik keragaman; dan meningkatkan jumlah wanita yang memegang jabatan dalam dewan dan posisi kepemimpinan senior.

IFC menyambut baik seruan bursa efek untuk mengadvokasi representasi gender yang setara pada dewan perusahaan dan manajemen senior. Dalam studi Catalyst dari A.S. Fortune 500 telah menemukan bahwa perusahaan dengan dewan beragam gender mengungguli mereka yang memiliki dewan khusus laki-laki sebanyak 53%. Hal tersebut diukur dengan imbal hasil ekuitas. Peserta Ring the Bell mengakui pembuktian yang ada: terobosan perusahaan dengan melakukan pendobrakan dibidang kesetaraan gender adalah strategi bisnis yang cerdas.

"Sebagai pemimpin, pengusaha, karyawan, dan konsumen, perempuan memiliki peran yang fundamental bagi model bisnis dalam menciptakan pertumbuhan inklusif untuk mendorong pertumbuhan lapangan kerja, membangun pasar modal dan meningkatkan pendapatan per kapita serta mempromosikan pembangunan berkelanjutan," menurut IFC, yang diwakili Jingdong Hua, Vice President and Treasurer.

Dukungan IFC untuk kesetaraan gender sebagai solusi bisnis cerdas terwujud dalam kerja samanya dengan perusahaan di negara-negara berkembang, dengan tujuan menghasilkan peluang bagi perempuan untuk berkontribusi dalam keuntungan mendasar sebuah perusahaan. Lembaga ini memanfaatkan hubungannya dengan lebih dari 1.000 lembaga keuangan dan dana ekuitas swasta untuk memperluas akses terhadap pembiayaan bagi wirausahawan perempuan. IFC juga mengedepankan praktik tata kelola perusahaan yang baik seperti keragaman pada jajaran dewan direksi. IFC memiliki 30 persen perwakilan wanita di jajaran dewan direksi di perusahaan penerima investasi dan akan terus meningkatkan presentase kesetaraan gender hingga mencapai angka 50%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: