Pemerhati e-commerce Kun Arif Cahyantoro menilai kegiatan belanja yang kerap dilakukan kaum wanita saat ini bisa dikatakan bergeser. Hal ini karena tren saat ini laki-laki yang senang berbelanja terlebih lewat toko ritel berbasis daring (online).
"Pertama mereka (laki-laki) mendapatkan experience yang baru saat berbelanja. Kenapa mereka mau belanja online? Karena mereka sudah pahami situs e-commerce-nya ini aman. Kenapa aman? Karena menadapatkan review dan mendapatkan informasi banyak," jelas Kun dalam diskusi yang diselenggarakan Shopee di JSC Hive Coworking Space, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Lebih lanjut Kun menambahkan faktor aman berbelanja di online saat ini membuat kaum laki-laki lebih senang. "Kalau dulu belanja online itu tidak aman, tidak ada garansinya. Nah, sekarang laki-laki merasa mulai aman berbelanja di online karena ada garansinnya," ucapnya.
Berbelanja online untuk elektronik, sambung Kun, konsumen lebih mempertimbangkan keamanan dan garansi after sales. Kemudian, dari banyak produk yang disediakan terlihat jejak review-nya.
"Begitu juga pengalaman saat berbelanja. Kaum laki-laki juga iseng ya, biasanya produk-produk yang unik karena penasaran jadi dibeli," katanya.
Kun menilai perilaku konsumen e-commerce saat ini bukan menyasar pada produk elektronik, melainkan yang paling banyak dilihat dari jasa e-commerce itu sendiri.
"Salah satu yang menarik bukan elektronik, tapi jasa e-commerce kita lihat Go-Jek, Grab, atau Uber kenaikannya besar sekali. e-Commerce dibagi dua yaitu dalam tanda kutip berupa produk dan tanda kutip adalah jasa dan yang paling besar adalah jasa," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: