Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) menyelenggarakan kegiatan Sarasehan Nasional 2018 di Plaza Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, akhir pekan lalu.
Koordinator PPI Dunia Pandu Utama Manggala mengharapkan acara ini dapat menjadi ajang bertukar ide bagi para cendekiawan muda untuk membangun Indonesia.
"Sebagai sebuah negara yang diramalkan akan menjadi salah satu kekuatan global di masa depan, Indonesia perlu mendayagunakan potensinya untuk mewujudkan agenda-agenda dan komitmen pembangunan, 2045 tinggal 27 tahun lagi dan sudah saatnya pemuda merumuskan strategi mencapai visi tersebut," katanya.
Mengangkat tema Peran Cendekiawan dalam Pembangunan menuju Indonesia 2045, Sarasehan Nasional 2018 berupaya menghimpun ide-ide konstruktif dari seluruh pelajar Indonesia dengan membagi sesi panel diskusi ke dalam empat subtopik pilihan, yakni Kontribusi Aktif Pemuda; Akselerasi Indonesia Pintar; Langkah menuju Ekonomi Mandiri dan Pembangunan Infrastruktur; serta Indonesia Sehat 2045.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut hadir sebagai tamu kehormatan pada sesi pembukaan. Dalam sambutannya, Gubernur Anies menekankan pemuda harus meneruskan tradisi menjadi penggerak dan memiliki mimpi yang tinggi untuk diri pribadi dan bangsa. Tak lupa, ia mengingatkan agar para pelajar yang tengah menempuh studi di luar negeri dapat meluaskan pergaulan dengan berbagai pihak dan bangsa.
Beberapa pembicara yang turut hadir dalam acara Sarasehan Nasional di antaranya Founder Foreign Policy Community of Indonesia Dino Patti Djalal, Kepala Biro PKLN Kemdikbud Suharti, Ketua Mata Garuda Danang Rizki Ginanjar, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Ilham Oetama Marsis, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Selain diskusi panel, acara juga dimeriahkan oleh hadirnya segmen Janji Publik yang bekerja sama dengan Gerakan Pesta Pendidikan dari Najeela Shihab. Komisi Pendidikan PPI Dunia yang diwakili oleh Fadlan Muzakki menyampaikan program Bantu Guru Melihat Dunia (BGMD) yang mendapat respons dukungan yang sangat positif dari beberapa kolaborator yang hadir, seperti Kampus Guru Cikal yang akan membantu Post Program Activity, Tempo yang akan membantu publikasi berita BGMD, serta Kemendikbud yang akan membantu proses seleksi melalui jaringan Dikdas.
Sejak didirikan pertama kali di Australia pada 2007, PPI Dunia kini telah berkembang menjadi suatu organisasi pelajar yang senantiasa menginisiasi program-program yang kontributif untuk pembangunan bangsa. Disampaikan Ketua Panitia Sarasehan Nasional Michael Siagian, acara ini merupakan kali pertamanya PPI Dunia mengadakan kegiatan akbar di Indonesia untuk semakin meningkatkan jejaring PPI Dunia dengan stakeholders terkait di Indonesia, serta untuk semakin menarik minat pelajar Indonesia untuk dapat memiliki mimpi meneruskan studi di luar negeri dan menjadi cendekiawan muda yang dapat membangun bangsa.
Kegiatan Sarasehan Nasional 2018 diakhiri dengan kegiatan Malam Keakraban Pengurus PPI Dunia aktif bersama dengan para alumni. Turut hadir dalam acara tersebut para Koordinator PPI Dunia dari tahun-tahun sebelumnya. Pada malam alumni ini disepakati untuk memperkuat himpunan alumni PPI demi turut membantu berbagai program yang tengah dijalankan oleh pengurus aktif PPI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: