Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih PP Presisi Melonjak 498%

Laba Bersih PP Presisi Melonjak 498% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan konstruksi berbasis alat berat PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp245 miliar pada 31 Desember 2017. Jumlah tersebut meningkat 498% dari Rp41 miliar pada akhir 2016.

Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut didorong meningkatnya pendapatan konsolidasi perseroan. Hingga akhir 2017 perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp1,8 triliun atau naik 389% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp371 miliar.

"Kami bangga terhadap pencapaian perusahaan di tahun 2017. Transformasi bisnis yang dilakukan sejak tahun 2014 telah membuahkan hasil, tercermin dari peningkatan pendapatan dan laba bersih secara signifikan," kata Iswanto di Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Lebih lanjut dikatakan peningkatan signifikan pendapatan konsolidasian tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan civil work sebesar 617% dari Rp197 miliar di 2016 menjadi Rp1,4 triliun pada 2017.

Beberapa proyek yang mendorongnya di antaranya proyek tol Bakauheni-Sidomulyo, proyek tol Pandaan–Malang, proyek tol Manado–Bitung, proyek bendungan Way Sekampung, proyek bendungan Leuwi Keris, proyek pengendalian lahar Sinabung, dan beberapa proyek carry over dari tahun sebelumnya.

Selain pendapatan civil work yang berkontribusi sebesar 78%, peningkatan pendapatan konsolidasian perseroan juga disebabkan oleh peningkatan signifikan pendapatan ready mix/batching plant sebesar 138% dari Rp69 miliar di 2016 meningkat menjadi Rp163 miliar pada 2017.

"Peningkatan pendapatan ready mix/batching plant secara signifikan tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan civil work karena model bisnis ready mix/batching plant merupakan business-to-business (B2B) yang biasanya terkait langsung dengan civil work," tambahnya.

Pendapatan ready mix/batching plant ini, lanjut dia, berkontribusi sebesar 9% terhadap total pendapatan konsolidasian. Kontributor lainnya terhadap pendapatan konsolidasian adalah formwork dan penyewaan alat berat sebesar 13%.

Peningkatan pendapatan yang signifikan tersebut diikuti oleh keberhasilan perseroan mengelola beban pokok penjualan dan biaya operasional secara simultan sehingga perseroan juga berhasil membukukan peningkatan laba kotor dan laba operasi secara signifikan masing-masing sebesar 369% dan 379%.

Laba kotor meningkat dari Rp95 miliar di 2016 menjadi Rp446 miliar pada 2017. Sementara laba operasi meningkat dari Rp81 miliar di 2016 menjadi Rp389 miliar pada 2017. Profitabilitas juga meningkat yang  tercermin dari peningkatan margin laba bersih menjadi 13%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: