Warta Ekonomi, Bandung -
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung menyiapkan 61.764 seat per harinya untuk melayani pemudik selama masa Angkutan Lebaran 2018.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus mengatakan jumlah tersebut termasuk di dalamnya seat untuk 4 KA Tambahan dari Daop 2 yaitu KA Pasundan Lebaran, KA Kutojaya Lebaran, KA Lodaya Pagi Lebaran, dan KA Lodaya Malam Lebaran.
"Total perjalanan kereta api dari Daop 2 selama masa Angkutan Lebaran 2018 adalah 86 KA yang terdiri dari 82 KA Reguler dan 4 KA Tambahan atau meningkat 5% dari tahun sebelumnya," kata Joni kepada wartawan di Bandung, Rabu (14/3/2018).
Menurut Joni, PT KAI telah menetapkan Masa Angkutan Lebaran 2018 selama 22 hari yakni mulai tanggal 5 Juni 2018 (H -10) hingga 26 Juni 2018 (H -22). Ia memprediksi peningkatan jumlah penumpang selama Masa Angkutan Lebaran 2018 naik sekitar 3 % dari tahun sebelumnya.
Puncak arus mudik tahun ini diprediksi pada Rabu, 13 Juni 2018 (H -2) dan puncak arus balik pada hari Minggu, 17 Juni 2018 (H +1).Pemesanan tiket KA Reguler untuk Masa Angkutan Lebaran sudah mulai dilayani H -90 atau sejak tanggal 7 Maret hingga 24 Maret 2018. Sedangkan KA Tambahan akan mulai dioperasikan pada tanggal 04 Juni 2018 dengan pemesanan tiketnya mulai H -60.
“Pemesanan tiket bisa dilakukan selama 24 jam melalui aplikasi KAI Access, web KAI.ID, Contact Center 121, gerai minimarket, jaringan PPOB, website dan mobile apps yang dikelola oleh mitra yang telah bekerja sama dengan PT KAI,” terang Joni.
Untuk pemesanan di loket reservasi stasiun dibuka mulai pkl. 09.00 WIB sampai dengan pkl. 16.00 WIB. Khusus untuk pemesanan tiket melalui E-Kiosk (vending machine) di stasiun dilayani mulai pkl. 05.00 WIB hingga pkl. 22.00 WIB.
Dalam hal pemesanan melalui KAI Access, menurut Joni, penumpang akan mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah fasilitas khusus E-Boarding yang tidak ada di chanel lainnya. E- Boarding ini memudahkan penumpang untuk proses boarding di stasiun karena tidak perlu lagi mencetak tiket boarding pass.
“Penumpang cukup menunjukkan e-boarding pada layar smartphone kepada petugas boarding yang kemudian akan discan dan akan muncul di layar komputer. Mereka cukup memperlihatkan identitasnya tanpa harus mencetak lagi tiket boarding pass,” tambah Joni.
Joni berharap agar masyarakat benar-benar memanfatkan semua fasilitas pelayanan pemesanan tiket mudik ini. Ia berpesan agar jauh hari sebelumnya, perjalanan kereta api sudah direncanakan dengan matang sehingga perjalanan akan lancar dan nyaman.
"Total perjalanan kereta api dari Daop 2 selama masa Angkutan Lebaran 2018 adalah 86 KA yang terdiri dari 82 KA Reguler dan 4 KA Tambahan atau meningkat 5% dari tahun sebelumnya," kata Joni kepada wartawan di Bandung, Rabu (14/3/2018).
Menurut Joni, PT KAI telah menetapkan Masa Angkutan Lebaran 2018 selama 22 hari yakni mulai tanggal 5 Juni 2018 (H -10) hingga 26 Juni 2018 (H -22). Ia memprediksi peningkatan jumlah penumpang selama Masa Angkutan Lebaran 2018 naik sekitar 3 % dari tahun sebelumnya.
Puncak arus mudik tahun ini diprediksi pada Rabu, 13 Juni 2018 (H -2) dan puncak arus balik pada hari Minggu, 17 Juni 2018 (H +1).Pemesanan tiket KA Reguler untuk Masa Angkutan Lebaran sudah mulai dilayani H -90 atau sejak tanggal 7 Maret hingga 24 Maret 2018. Sedangkan KA Tambahan akan mulai dioperasikan pada tanggal 04 Juni 2018 dengan pemesanan tiketnya mulai H -60.
“Pemesanan tiket bisa dilakukan selama 24 jam melalui aplikasi KAI Access, web KAI.ID, Contact Center 121, gerai minimarket, jaringan PPOB, website dan mobile apps yang dikelola oleh mitra yang telah bekerja sama dengan PT KAI,” terang Joni.
Untuk pemesanan di loket reservasi stasiun dibuka mulai pkl. 09.00 WIB sampai dengan pkl. 16.00 WIB. Khusus untuk pemesanan tiket melalui E-Kiosk (vending machine) di stasiun dilayani mulai pkl. 05.00 WIB hingga pkl. 22.00 WIB.
Dalam hal pemesanan melalui KAI Access, menurut Joni, penumpang akan mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah fasilitas khusus E-Boarding yang tidak ada di chanel lainnya. E- Boarding ini memudahkan penumpang untuk proses boarding di stasiun karena tidak perlu lagi mencetak tiket boarding pass.
“Penumpang cukup menunjukkan e-boarding pada layar smartphone kepada petugas boarding yang kemudian akan discan dan akan muncul di layar komputer. Mereka cukup memperlihatkan identitasnya tanpa harus mencetak lagi tiket boarding pass,” tambah Joni.
Joni berharap agar masyarakat benar-benar memanfatkan semua fasilitas pelayanan pemesanan tiket mudik ini. Ia berpesan agar jauh hari sebelumnya, perjalanan kereta api sudah direncanakan dengan matang sehingga perjalanan akan lancar dan nyaman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil