Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Rekam Jejak Gina Haspel, Wanita Pertama yang Jadi Bos CIA

Ini Rekam Jejak Gina Haspel, Wanita Pertama yang Jadi Bos CIA Kredit Foto: CIA/via Reuters
Warta Ekonomi, Virginia, Amerika Serikat -

Donald Trump memutuskan untuk menunjuk Gina Haspel sebagai direktur Central Itelligence Agency (CIA) yang baru.

Gina Haspel dilaporkan pernah mengawasi sebuah penjara situs hitam di Thailand di mana tersangka terorisme disiksa, di mana dirinya pada waktu itu mengelola penjara tersebut pada tahun 2002, pejabat anonim mengatakan kepada Associated Press.

Jika Senat AS mengkonfirmasikan penunjukan Haspel sebagai bos CIA yang baru, Haspel akan menjadi direktur wanita pertama dari agensi tersebut, namun makna historis dari nominasinya segera dibayangi oleh sebuah link yang dilaporkan ke situs hitam tersebut, di mana dua anggota al-Qaeda yang dicurigai telah disiksa dengan metode waterboarding.

"Kenyataan bahwa dia masih bisa tinggal di agensi, berkembang di agen dan sekarang mendapat jalan untuk menjadi direktur tentunya akan timbul sebuah pertanyaan," Larry Siems, penulis Laporan Penyiksaan atau Torture Report, sebuah buku yang menganalisis dokumen pemerintah yang berkaitan dengan aksi penyiksaan pada pemerintahan era Bush yang dirilis pada 2014, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Rabu (14/3/2018).

Haspel juga merancang sebuah kabel yang memerintahkan penghancuran video interogasi CIA di tahun 2005.

Sebuah investigasi departemen peradilan AS mengenai penghancuran rekaman tersebut diakhiri tanpa adanya sebuah dakwaan, namun upaya tersebut membantu memicu penyelidikan penting mengenai penahanan dan interogasi AS.

Christopher Anders, wakil direktur kantor legislatif Washington Civil Liberties Union, mengklaim Haspel memainkan peranan penting dalam siksaan di dalam upaya interogasi".

Anders mendesak CIA untuk mendeklasifikasi catatan penyiksaannya sebelum Senat mempertimbangkan pencalonannya. Upaya tersebut disuarakan oleh John McCain, senator Arizona yang disiksa selama perang Vietnam.

"Haspel perlu menjelaskan sifat dan tingkat keterlibatannya dalam program interogasi CIA selama proses konfirmasi," pungkas McCain. Dia menyebut penyiksaan tahanan AS selama era Bush "salah satu yang  paling gelap dalam sejarah Amerika".

Haspel bergabung dengan CIA pada tahun 1985 dan memiliki pengalaman luar negeri yang luas. Dia adalah wakil direktur Layanan Klandestin Nasional CIA dan telah memegang beberapa peran kepemimpinan lainnya di agensi tersebut.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Trump atas kesempatan tersebut, dan dengan rendah hati percaya pada saya, dinominasikan untuk menjadi direktur Central Intelligence Agency berikutnya," tutur Haspel dalam sebuah pernyataan.

"Jika dikonfirmasi, saya berharap dapat memberikan dukungan penuh kepada Presiden Trump yang telah dia impikan selama tahun pertama jabatannya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: