Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) selaku agen pemegang merek atau APM Tata Motors memproyeksikan pasar kendaraan niaga pada 2018 terus membaik. Hal tersebut seiring dengan membaiknya harga komoditas pertambangan dan perkebunan. Optimisme itu juga didorong oleh kencangnya pertumbuhan e-commerce yang memicu geliat bisnis logistik di Tanah Air.
"Membaiknya harga komoditas pertambangan dan perkebunan, termasuk transportasi umum, konstruksi dan infrastruktur mendorong membaiknya pasar kendaraan niaga pada tahun ini. Apalagi dengan pesatnya pertumbuhan e-commerce yang memicu geliat bisnis logistik," ucap Marketing Manajer Komersial Vehicle TMDI, Wilda Bachtiar di Makassar.
Tata Motors di Indonesia memilih fokus bermain di segmen mobil niaga sejak 2015. Bukan tanpa alasan, melainkan telah melalui pertimbangan matang merujuk pada potensi di segmen tersebut. Terlebih, bila merujuk data Badan Pusat Statistik atau BPS yang menunjukkan jumlah pelaku usaha skala UMKM tidak kurang dari 6 juta unit.
Wilda menambahkan persaingan di segmen mobil niaga pun semakin bergairah dengan kehadiran Tata Motors. "Sejak 2015, kami fokus di segmen kendaraan niaga. Pick up kami diterima dengan baik. Begitu pun dengan Truk Tata Prima series dan Tata Ultra yang mulai menjadi primadona baru truk tambang, eksepsi edisi muatan dan truk logistik," terang dia.
Dalam workshop itu, Wilda juga memaparkan mengenai teknologi Tata Motors. Termasuk mengenai aspek umum dan teknis meliputi positioning dan segmentasi Tata Motors dalam peta industri otomotif nasional. Adapun Tata Truck Media Workshop di Makassar merupakan yang kelima pada tahun ini. Sebelumnya, kegiatan serupa sukses digelar di Banten, Bandung, Lampung dan Medan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: