Kisah Perusahaan Raksasa: Meski Namanya Tak Sementereng Merek Lain, Pabrikan Tata Motors Terus Eksis
Tata Motors adalah perusahaan manufaktur otomotif yang berbasis di India. Berkantor pusat di Mumbai, sebelumnya dikenal sebagai TELCO, dan perusahaan induknya adalah Tata Group.
Tata masuk dalam daftar perusahaan raksasa Fortune Global 500 tahun 2020 dengan total pendapatan sekitar 37,24 miliar dolar AS. Namun menurut catatan Fortune, Tata mengalami tahun buruk di 2020.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Evolusi Marketing Giring Coca-Cola Menjadi Raksasa Minuman Ringan
Pendapatannya merosot sekitar 14,6 persen, sedangkan labanya minus 3,70 miliar dolar tahun itu. Namun total aset yang dikendalikan perusahaan mencapai 42,60 miliar dolar.
Tata memiliki produk utama meliputi truk, mobil penumpang, van, bus, gerbong, kendaraan militer, dan peralatan konstruksi. Sampai sekarang, ini adalah perusahaan produksi kendaraan bermotor terbesar ke-17 di dunia, produsen truk terbesar ke-4, dan produsen bus terbesar ke-2.
Tata Motors memiliki pabrik perakitan dan unit manufaktur mobil di berbagai kota di India, termasuk Sanand, Lucknow, Pantnagar, Jamshedpur, Pune dan Dharwad. Mereka memiliki fasilitas di Thailand, Inggris, Afrika Selatan dan Argentina juga.
Sejauh menyangkut pusat pengembangan dan penelitian mereka, mereka hadir di Lucknow, Jamshedpur, Pune dan Dharwad, di samping Korea Selatan, Inggris, dan Spanyol. Perusahaan ini memiliki usaha patungan untuk memproduksi bus dengan Marcopolo, untuk peralatan konstruksi dengan Hitachi, dan untuk komponen otomotif dengan FiatChrysler.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1945 sebagai cabang Tata Group untuk memproduksi lokomotif. Berkolaborasi dengan Daimler Benz AG, dan membangun kendaraan komersial pertamanya pada tahun 1954.
Kerja sama tersebut berakhir pada tahun 1969, setelah itu perusahaan memasuki pasar kendaraan penumpang pada tahun 1991. Dengan diluncurkannya Tata Sierra pada tahun 1991, Tata Sierra menjadi yang pertama Perusahaan India untuk memproduksi mobil yang kompetitif sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto