Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia: Negara Pertama di Asia yang Tawarkan Green Bond

Indonesia: Negara Pertama di Asia yang Tawarkan Green Bond Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang menerbitkan obligasi hijau atau Green Bond. Penerbitan obligasi dual tranche senilai US$3 miliar tersebut terdiri atas Green Sukuk 5 tahun senilai US$1,25 miliar dan Sukuk 10 tahun senilai US$1,75 miliar. 

Sukuk 5 tahun dan Sukuk 10 tahun tersebut memiliki imbal hasil masing-masing sebesar 3,750% dan 4,400%. Green Sukuk 5 tahun tersebut merupakan Green Sukuk pemerintah pertama di dunia, dan diterbitkan berdasarkan Kerangka Green Bond dan Green Sukuk yang baru diterapkan di Indonesia. 

Citi mendapatkan kepercayaan dari Kemenkeu RI sebagai Joint Lead Bookrunners untuk penerbitan obligasi dual tranche tersebut.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengatakan Citi terus menghadirkan konten dan solusi untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia. Peluncuran pertama Green Sukuk pemerintah Indonesia ini bukan hanya sekedar pengembangan dari perjalanan laju pertumbuhan yang ada, tetapi juga merupakan tonggak bersejarah bagi Indonesia.

"Dengan memanfaatkan jaringan global yang tersebar di lebih dari 160 negara dan yurisdiksi, Citi memiliki posisi yang kuat untuk menargetkan investor potensial yang kini mulai menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap instrumen investasi ramah lingkungan di Indonesia," ujar Batara dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Managing Director, Head of Corporate and Investment Banking Citi Indonesia, Gioshia Ralie, mengungkapkan bahwa Citi memiliki komitmen memanfaatkan pengalaman yang luas serta mendalam untuk memberikan yang terbaik bagi Kementerian Keuangan dan Indonesia. Fakta bahwa Indonesia terus menjadi salah satu emiten utama di Asia dengan peringkat kredit yang kuat akan memberikan momentum yang signifikan terhadap kesuksesan Green Sukuk di masa depan.

Giosha melanjutkan, "Saat ini, ada peningkatan volatilitas di pasar modal global yang disebabkan oleh ekspektasi mengenai inflasi dan kenaikan suku bunga di AS sejak awal 2018. Oleh karena itu, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk memanfaatkan peluang ini."

Penerbitan obligasi pemerintah ini mencerminkan minat investor global yang tinggi dan memperkuat ketahanan serta kedalaman pasar Sukuk. Pemerintah Indonesia berhasil memperoleh suku bunga yang lebih rendah 30bps dibandingkan panduan harga awal untuk kedua tranche. Hal ini mencerminkan minat kuat investor terhadap penerbitan obligasi pemerintah Indonesia.

Ini merupakan penerbitan Sukuk yang kesembilan dalam mata uang dolar AS oleh Pemerintah Indonesia, dan penerbitan ketujuh berdasarkan program Trust Certificate Issuance. Selain itu, penerbitan Sukuk ini juga sejalan dengan tujuan Indonesia untuk memperkuat pasar keuangan Islam global dan untuk memperlihatkan komitmen Indonesia terhadap pembiayaan ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: