Industri farmasi nasional ditargetkan meraup penjualan Rp700 triliun pada 2025. Jumlah itu terdiri atas penjualan domestik sebesar Rp450 triliun dan ekspor Rp250 triliun.
"Ini merupakan target yang cukup besar bagi industri farmasi. Di tahun 2025, pangsa pasar industri farmasi sudah mencapai Rp700 triliun dibandingkan saat ini yang masih mencapai Rp70 triliun. Kita harapkan ada kenaikan sepuluh kali lipat, namun tentunya dengan dukungan dari pemerintah," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi Indonesia) Kendrariadi Suhanda dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Kendrariadi mengatakan untuk mencapai target tersebut, beberapa strategi telah disiapkan, di antaranya pertama, penguatan riset dan manufaktur produk biopharmaceutical natural terstandar dan bahan baku obat yang terintegrasi melalui kerja sama. Kedua, penguasaan teknologi dan peningkatan kemampuan manufaktur berstandar internasional. Ketiga, melakukan ekspansi internasional yang terintegrasi.
"Keempat menciptakan lingkungan bisnis yang mendukung pertumbuhan industri farmasi nasional dan kelima peningkatan kompetensi sumber daya manusia," tambahnya.
Sementara itu, sepanjang 2017 kinerja industri farmasi, obat kimia, dan tradisional tumbuh 6,85% lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang tumbuh 5,07%. Dari sisi investasi, industri ini melonjak hingga 35,65% atau Rp5,8 triliun dibandingkan tahun sebelumnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah