Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta bank-bank di Indonesia untuk memperbaiki sistem keamanan terkait maraknya tindak kejahatan pembobolan uang nasabah melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
"Itu kan kriminal, mereka (penjahat) memahami kelemahan IT (information technology) yang ada jadi mereka membobolnya. Jadi bank harus memperbaiki sistemnya," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Kelemahan sistem keamanan yang dimiliki bank-bank di Indonesia menjadi tanggung jawab masing-masing perusahaan sehingga kesempatan untuk tindak kejahatan perbankan tidak terjadi lagi di Indonesia.
"Kalau terjadi seperti itu, kelemahan (sistem) seperti itu, tentu itu tanggung jawab bank masing-masing; karena kan itu berarti ada kelemahan di sistem yang harus diperbaiki," tambahnya.
Kejahatan perbankan berupa pembobolan dana nasabah dengan metode "skimming" atau membaca kartu ATM, akhir-akhir ini kerap terjadi dan merugikan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri.
PT BRI mengklaim dana nasabah yang hilang akibat kejahatan perbankan di kawasan Kediri, Jawa Timur kurang dari Rp1 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: