Para pelaku usaha Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar US$30,7 juta pada one on one business matching di Taiwan. One on one bussiness matching merupakan rangkaian misi dagang Kementerian Perdagangan ke Taiwan. Jasa tenaga kerja mendominasi potensi transaksi tersebut.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) sekaligus pemimpin misi dagang ini, Arlinda, mengungkapkan kontribusi terbesar terhadap potensi transaksi datang dari sektor jasa tenaga kerja dengan nilai lebih dari US$15 juta. Terbesar kedua adalah investasi US$9,5 juta, diikuti perdagangan barang sebesar US$6,2 juta.
"Melalui business matching kali ini, diharapkan akan dihasilkan transaksi perdagangan potensial yang kontributif bagi peningkatan nilai perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Taiwan di masa depan," ujar Arlinda dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (25/3/2018).
Produk-produk yang banyak diminati dalam one on one business matching ini yaitu produk perawatan kecantikan, kopi, makanan olahan, jasa tenaga kerja terampil. Selain itu, investasi di beragam sektor juga diminati, yaitu sektor logistik dan pergudangan, industri kosmetik, industri daur ulang kabel, industri daur tembaga, industri alat kesehatan, dan industri jasa coating material.
Dalam kegiatan ini, terdapat potensi proyek investasi pembangunan pabrik atas produk limbah (abu) dari kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan fiber glass untuk badan pesawat terbang oleh Yeu Fong International Technology Corp (Taiwan). Potensi ini akan ditindaklanjuti oleh pihak Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia.
Kemendag berkomitmen terus memfasilitasi dunia usaha di Tanah Air untuk bekerja sama dengan berbagai mitra dagang Indonesia, salah satunya Taiwan. Kerja sama tersebut menjadi penting karena merupakan upaya meningkatkan perdagangan dan menciptakan iklim usaha yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu