Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melelang sebanyak 6.019 paket senilai Rp40,5 triliun hingga Selasa (27/3/2018) pukul 12.00 WIB dari rencana sebanyak 9.700 paket senilai Rp82 triliun. Dari jumlah paket yang sudah dilelang, 47% atau sebanyak 2.884 paket senilai Rp16,48 miliar sudah terkontrak dan dimulai pekerjaannya.
Sekretaris Jenderal, Anita Firmanti, menuturkan pihaknya terus bekerja keras agar semua pelelangan di bulan April 2018 sudah selesai lalu semuanya diumumkan. Namun masih ada yang baru bisa dilelang usai bulan April, biasanya pekerjaan yang bersifat rutin.
"Serapan tahun 2018 ditargetkan mencapai 95% atau lebih tinggi dari tahun 2017 sebesar 93%,” kata Anita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Jumlah paket yang telah dilelang sebagian besar merupakan paket di empat Direktorat Jenderal (Ditjen), yakni Ditjen Bina Marga sebanyak 1.731 paket senilai Rp23,2 miliar, Ditjen Sumber Daya Air sebanyak 1.951 paket senilai Rp7,2 triliun, Ditjen Cipta Karya sebanyak 1.333 paket senilai Rp5,5 triliun, dan Ditjen Penyediaan Perumahan sebanyak 430 paket senilai Rp3,8 triliun.
Berdasarkan kebijakan pemaketan di Kementerian PUPR, 90% paket yang dilelang diperuntukan bagi kontraktor skala kecil-menengah dan jasa konsultan swasta.
Total anggaran Kementerian PUPR Tahun 2018 sebesar Rp107,38 triliun dengan 81% atau Rp88 triliun merupakan jenis belanja modal dan belanja barang berkarakter belanja modal. Sementara untuk progress penyerapan anggaran tercatat 8,45% dan progress fisik sebesar 9,58%.
Untuk tahun 2018 dan 2019, sesuai dengan arahan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, tidak ada lagi proyek pembangunan infrastruktur baru kecuali pembangunan bendungan dan irigasi. Anggaran akan difokuskan untuk menyelesaikan infrastruktur yang sudah dibangun sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu