Operator pelabuhan milik negara PT Pelindo III (persero) terus melakukan pembenahan fasilitas palabuhan jelang berlangsungnya event tahunan yakni IMF-World Bank 2018 yang berlangsung di Bali 12-14 Oktober mendatang.
Menurut CEO Pelindo III Ari Askhara pihaknya sudah melakukan kontrak dengan Wika Gedung untuk melakukan pembenahan fasilitas pelabuhan yang dikelola PT Pelindo III. Adapun pembenahan fasilitas tiga pelabuhan itu adalah pelabuhan Tajung Perak, Pelabuhan Benoa Bali dan Pelabuhan Gilimas Lembar Lombok, NTB.
Untuk Pelabuhan Benoa, kata Ari, pengembangan Pelabuhan Benoa dikerjakan berdasarkan arahan pemerintah dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa yang disahkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan pada 2017 lalu. Salah satu tujuan utamanya yakni menjadikan Benoa sebagai Terminal Kapal Pesiar Kelas Dunia. Saat ini Benoa merupakan cruise hub-port utama di Indonesia. Kapal pesiar internasional dapat menaikkan dan menurunkan penumpang di gerbang laut wisata Pulau Dewata tersebut.
"Pelabuhan Benoa tidak hanya akan dipercantik tetapi juga diperluas. Bangunan terminal penumpang yang semula berkapasitas 950 orang akan diperbesar untuk menampung 3.500 turis dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi. Untuk area hijau nantinya akan sangat memanjakan pejalan kaki karena dilengkapi dengan taman, kolam, jogging track, dan juga amphitheater," terang Ari usai penandatangan kontrak dengan Wika Gedung, untuk pengerjaan proyek tersebut di Surabaya North Quay, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (28/3/2018).
Gelaran internasional tersebut diproyeksikan Sambung Ari, akan mendatangkan sekitar 15 ribu-18 ribu tamu, mulai dari anggota delegasi 189 negara, hingga kolega dan keluarganya. Ribuan biro wisata dan hospitality sudah jauh-jauh hari menawarkan jasanya. Pemerintah pun serius mendorong pihak-pihak terkait agar penyelenggaraan event tersebut lancar dan berkontribusi positif pada citra negara.
"Pelindo III sebenarnya sudah memiliki masterplan (rencana jangka panjang) untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa agar semakin menarik cruise internasional untuk bersandar. Kemudian demi mendukung kesuksesan penyelenggaran event global tersebut, pengerjaan renovasi terminal penumpang Pelabuhan Benoa dipercepat," lanjut Ari.
Selain itu Ari jua menyebutkan, bahwa penandatangan tiga kontrak tersebut mencapai Rp1,2 triliun terkait proyek pengembangan infrastruktur di sektor maritim yang merupakan bagian dari rencana invetasi tahun 2018 senilai Rp12 triliun.
BUMN kepelabuhanan tersebut melibatkan kontraktor spesialis proyek maritim asal Belanda, Van Oord dan dua kontrak yang merupakan sinergi antar-Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dipercayakan pada PT Wika Gedung dan PT Pembangunan Perumahan (PP)
"Ketiga kontrak senilai sekitar Rp1,2 triliun ini untuk mendukung ekspansi bisnis di bidang pengembangan infrastruktur layanan kapal pesiar dan juga diversifikasi bisnis di bidang properti," kata Ari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil