Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai industri perbankan sudah mulai mengikuti keinginan pemerintah untuk memberikan kontribusinya kepada perekonomian.
Hal ini ditandai dengan pertumbuhan kredit yang mulai menggeliat di Februari 2018. Regulator mencatat, kredit perbankan pada Februari 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 8,22% (year on year/YoY). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit di Januari 2018 yang sebesar 7,4% (YoY).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana meyakini bahwa imbauan pemerintah agar meningkatkan pertumbuhan kredit akan terjadi tahun ini.
"Loan growth 8,22% di Februari. Perbankan kita sudah mulai menggeliat, sudah mulai ikut ajakan pemerintah. Saatnya perbankan kita dukung keinginan pemerintah untuk tumbuh lebih baik. OJK ingin industri sehat sehingga lebih cepat dukung pertumbuhan," ujar Heru saat konferensi pers di Gedung OJK, Kamis (29/3/2018).
Secara kategori, Heru mengatakan pertumbuhan kredit ditopang oleh semua bank BUKU I hingga BUKU IV. Dia menyebutkan, kredit Bank BUKU I tumbuh 11,2% (YoY), BUKU II tumbuh 7,25%, BUKU III tumbuh 7,46%, dan BUKU IV tumbuh 8,9% (YoY).
"Secara persentase BUKU I dan II tumbuh lebih tinggi. Tapi, secara nominal jelas bank BUKU III dan IV," ungkap dia.
Secara nominal, Bank Buku I mencatatkan saluran kredit di Februari 2018 mencapai Rp53,70 triliun, Buku II mencapai Rp596 triliun. Kemudian, Buku III mencapai Rp1.638 triliun dan Buku IV mencapai Rp2.328 triliun.
Dengan begitu, secara keseluruhan kredit yang tersalurkan per Februari 2018 mencapai Rp4.662 triliun, lebih tinggi dari Januari yang sebesar Rp4.632 triliun.
"Ini tumbuh positif. Artinya, perbankan merespons kebijakan pemerintah untuk lebih kontribusi bagi perekonomian kita," tegasnya lagi.
Ada pun untuk rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) pada Februari 2018 sebesar 2,88% (YoY), sedikit meningkat dibandingkan bulan Januari yang tercatat sebesar 2,86%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: