Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri ESDM Targetkan Flores Miliki Pembangkit Geothermal

Menteri ESDM Targetkan Flores Miliki Pembangkit Geothermal Petugas mengontrol sumur LMS 1-1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geothermal Jaboi, Sabang, Aceh, Minggu (15/10). PLTP Geothermal Jaboi diperkirakan menghasilkan energi 80 MW yang ditergetkan dapat berfungsi pada 2018 guna memenuhi kebutuhan listrik di ujung barat pulau Sumatera. | Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Larantuka -

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, menargetkan wilayah Pulau Flores akan memiliki pembangkit listrik energi panas bumi (geothermal) dalam lima tahun ke depan karena didukung potensi yang memadai.

"Sekarang ada pembangunan pembangkit geothermal sedang berjalan di beberapa tempat di Pulau Flores. Kalau semua ini berjalan lancar, ditargetkan dalam lima tahun atau tujuh tahun, Pulau Flores bisa memiliki pembangkit listriki energi panas bumi sendiri," kata Menteri Jonan kepada wartawan di Larantuka, Sabtu (31/3/2018).

Jonan berada di Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, untuk mengikuti perayaan Jumat Agung (30/3/2018) yang digelar umat Katolik di wilayah paling timur Pulau Flores itu.

Ia menjelaskan, berdasarkan kajian geologi, Pulau Flores memiliki banyak lokasi potensial penghasil sumber energi terbarukan bersumber dari panas bumi (geothermal). Untuk itu, lanjut dia, pihaknya telah menugaskan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengembangkan energi panas bumi tersebut, salah satunya di Mataloko, Kabupaten Ngada.

"Di Mataloko ini yang sudah lama terbengkalai. Namun, sekarang sudah mulai berjalan, sudah pengeboran, dan sebagainya," katanya.

Data yang diperoleh dari PLN Wilayah NTT terkait rencana program pengembangan pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan sesuai RUPTL 2017-2016 menyebutkan kapasitas energi panas bumi yang dikembangkan di Mataloko, Kabupaten Ende, mencapai 20 mega watt (MW).

Secara keseluruhan, Pulau Flores memiliki kapasitas potensi panas bumi mencapai 115 MW, di antaranya menyebar di Waisano Kabupaten Manggarai Barat sebesar 10 MW, Ulumbu, dan Lesugolo Kabupaten Manggarai dengan total 45 MW.

Selain itu, Mataloko Kabupaten Ngada 20 MW, Sokaria Kabupaten Ende 30 MW, Oka Ile Ange Kabupaten Flores Timur 10 MW.

Menteri Igansius Jonan menegaskan kembali kalau semua pengembangan potensi energi panas bumi ini berjalan lancar, dalam lima hingga tujuh tahun mendatang, Pulau Flores bisa memiliki sumber pembangkit panas bumi sendiri.

"Diharapkan ini bisa berjalan lancar. Saya juga sudah dapat laporan untuk pembagkit yang sementara dikerjakan berjalan sesuai rencana," kata Jonan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: