Luhut: 10 Proyek Segera Diajukan Dapat Pendanaan 'Blended Finance'
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sekitar 10 proyek akan diajukan agar bisa mendapatkan pendanaan dengan skema "blended finance".
"Sekarang kita paling tidak sudah melihat ada yang segera itu mungkin sekitar 10 proyek," katanya di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (2/4/2018).
Luhut menghadiri diskusi terfokus yang digelar di Bank Indonesia Jakarta, Senin pagi, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diskusi tersebut dipimpin langsung Ketua OJK Wimboh Santoso.
Menurut mantan Menko Polhukam itu, "blended finance" merupakan pembiayaan yang berasal dari dana kedermawanan yang dihimpun masyarakat yang dijadikan sebagai modal swasta untuk investasi jangka panjang.
"Blended finance" juga sejalan dengan "Sustainable Development Goals" (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menjadi target pembangunan yang dirancang dan dilakukan oleh negara-negara anggota PBB, termasuk Indonesia.
"Sekarang pemerintah menterjemahkannya. (Khusus) di bidang saya, karena banyak proyek infrastruktur di tempat kami, juga sektor energi, ini jadi model. Karena juga menyangkut lingkungan," tuturnya.
Luhut menyebut sejumlah proyek di bawah koordinasi kementeriannya yang bisa diajukan untuk mendapat pendanaan "blended finance" diantaranya proyek pengolahan sampah menjadi energi, kereta ringan (LRT) hingga panas bumi.
Ia mengungkapkan, saat ini tim dari Kemenko Kemaritiman tengah mengemas pengajuan paket investasi proyek-proyek tersebut untuk bisa dipresentasikan pada 18 April mendatang kepada World Economic Forum saat Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia di Washington, AS.
"Nanti kita akan bicara langsung dengan SMI (PT Sarana Multi Infrastruktur) juga mengenai proyeknya. Kita berharap ada 10 proyek. Tapi tadi kita sepakat kalau bisa lebih banyak, ya kita bikin lebih banyak," imbuhnya.
Luhut menambahkan, proyek investasi yang ditawarkan untuk mendapat "blended finance" tidak selalu proyek yang memiliki nilai pengembalian besar. Pasalnya, banyak pula dana yang disalurkan lebih mengutamakan perekonomian rakyat terpencil.
Lebih lanjut, dana-dana tersebut diharapkan bisa segera masuk dalam proyek-proyek yang diajukan pemerintah dalam waktu dekat.
"Mungkin awal tahun depan mestinya sudah bisa. Tapi kita tidak tahu mungkin bisa lebih cepat. Kita lihat saja," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil