Pemerintah diminta mewaspadai sejumlah risiko ketidakpastian global. Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengungkapkan beberapa risiko eksternal bakal bertambah setelah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina yakni rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga Fed Fund Rate.
"Di samping itu, ketidakpastian juga ada dari The Fed yang akan lebih cepat menaikkan suku bunga sehingga rupiah mengalami pelemahan. Fenomena ini pertanda ketidakpastian eksternal akan bertambah," kata Mari saat menghadiri "Indonesia Summit: The Innovation Imperative" yang diselenggarakan The Economist diĀ Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Ia menilai perang dagang AS-Cina yang telah terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah menimbulkan dampak buruk bagi perdagangan global.
"Perang dagang itu sebenarnya mengkhawatirkan karena selama setahun perdagangan global semakin membaik. Ini (perang dagang) bisa menganggu. Jadi, kita dalam hal ini pemerintah harus mengantisipasinya meskipun kita punya pasar dalam negeri yang besar," ucapnya.
Oleh karena itu, Mari mendorong agar sektor-sektor yang dapat mengakselerasi perimntaan dalam negeri perlu ditingkatkan kinerjanya.
"Ya, confidence business dan confidence demand secara lokal itu yang harus bisa diperbaiki. Maka, isu-isu mengenai pajak, kalau kami refleksi tahun lalu kenapa consumer confidence tahun lalu turun karena ada isu pajak dan ketidakpastian peraturan," jelasnya.
Selain itu, menurut Mari, belanja pemerintah harus semaksimal mungkin berperan untuk dorong permintaan domestik. Lebih tepatnya, lapisan terbawah dengan dana desa, bansos Program Keluarga Harapan (PKH), atau padat karya tunai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah