Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terus merayu negara Georgia untuk berinvestasi dan bisnis pengusaha Georgia ke wilayah Jatim. Saat ini, negara bekas Republik di Uni Soviet ini masih belum ada investasi dan pengusaha asal Georgia ke Jatim. Hal itu diungkapkan Gubernur Jatim, Soekarwo usai melakukan kunjungan kerjanya ke Georgia, beberapa hari lalu.
"Beragam kemungkinan investasi itu, yakni pemberian jaminan terkait fasililitasi penyerdahanaan perijinan, ketersediaan tenaga trampil, fasilitasi pengadaan tanah di kawasan industri, dan ketersediaan listrik," tegas Soekarwo di Surabaya, Jumat (6/4/2018).
Gubernur Jatim sering disapa Pakde Karwo ini, juga menambahkan pertimbangan lain dorongan investasi dan bisnis di Jatim tersebut adalah kondisi Jawa Timur yang aman dan sekaligus sebagai barometer nasional. Selain itu, saat ini juga tersedia 10 kawasan industri, baik yang telah dan sedang dalam proses pengembangan, yang mempermudah berbisnis di Jatim.
"Empat kawasan industri telah beroperasi, dimana pegusaha langsung bisa melakukan konstruksi, seperti dikawasan industri Tuban dan Maspion," ujarnya.
Dalam tahap konstruksi seluas 31. 584 ha, serta pengembangan kawasan ekonomi khusus di Singosasi Malang seluas 300 hektar, juga kawasan ekonomi khusus di Prigi Trenggalek, yang keduanya diperuntukkan pariwisata.
Sementara itu, komoditi ekspor Jatim ke Georgia diantaranya sabun herbal, dengan komoditi yang potensial untuk ditingkatkan seperti, kopi, teh, produk kayu, minyak sawit, dan krupuk udang.
“Sedangkan komoditi impor Jatim dari Georgia yaitu hasil penggilingan, peralatan listrik, dan perekat/ enzyme,” ungkap Pakde Karwo.
Ditambahkan oleh Pakde Karwo, Jatim saat ini juga mengembangkan diri sebagai smart government, diataranya mewujudkan tersedianya data berbasis teknologi informasi yang terintegrasi di provinsi ini.
“Saat ini pengembangan regulasi pengembangan loan agreement berbunga rendah 6-9 persen per tahun, khususnya untuk usaha kecil dan menengah, sebagai mitra pengusaha Georgia.,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: