Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPDB KUMKM Tingkatkan Penyaluran Sektor Produktif

LPDB KUMKM Tingkatkan Penyaluran Sektor Produktif Kredit Foto: Kemenkop dan UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB KUMKM) akan mengurangi dana bergulir untuk sektor simpan pinjam pada tahun ini. LPDB KUMKM akan lebih mendorong peningkatan penyaluran pada sektor produktif.

Hal tersebut dikatakan Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo dalam acara Temu Usaha Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) Provinsi Jambi dalam rangka rangkaian RAT ke XXXVII Tahun Buku 2017 di Jambi, Minggu (8/4/2018).

Menurut Braman, dengan adanya peningkatan penyaluran dana bergulir kepada sektor produktif ini hendaknya bisa dimaksimalkan oleh seluruh koperasi dan UKM yang ada di 34 provinsi di Indonesia. Karena sektor produktif mempunyai nilai tambah besar yang nanti akan menambah pendapatan bagi anggota koperasi dan UKM. 

Braman menjelaskan pihaknya akan membantu koperasi dan UKM yang bergerak di sektor produktif dalam memperoleh dana bergulir. Tentunya dengan persyaratan yang harus dipenuhi.

"Diharapkan sektor produktif ini bisa lebih besar lagi mendapatkan manfaat dari dana bergulir," ujar Braman.

Lebih lanjut Braman mengatakan hal ini sesuai kebijakan Presiden Joko Widodo melalui program Nawa Cita yang memberi sinyal agar penyaluran pembiayaan lebih diutamakan bagi sektor produktif.

Braman menambahkan, untuk tahun anggaran 2018 ini LPDB KUMKM menyiapkan dana bergulir sebesar Rp1,2 triliun. Dengan besarnya dana yang digulirkan tersebut, hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh koperasi dan UKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk juga di Provinsi Jambi.

Apalagi, menurutnya, di Jambi penyaluran dana bergulir dari LPDB KUMKM selama ini berjalan dengan baik. Bahkan, penyaluran kepada PUSKUD Jambi masuk dalam kategori kolektibilitas lancar.

Braman juga meminta jajaran koperasi khususnya Koperasi Unit Desa (KUD) di Provinsi Jambi untuk bersinergi dengan Dinas Koperasi setempat karena dinas yang mengetahui. Karena dinaskop sebagai unsur pembina koperasi-koperasi di wilayahnya ini layak atau tidak mendapatkan pembiayaan dana dari LPDB KUMKM.

Keberadaan KUD di Jambi sesuai dengan fokus pembiayaan sektor produktif atau sektor riil, seperti pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan. Karena di Jambi banyak koperasi yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit atau hasil perkebunan lain, misalnya kopi.

Sebelumnya, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2018 bidang koperasi dan UKM di Yogyakarta, pekan lalu Braman mengatakan prospek sektor produktif yang berada di luar Pulau Jawa itu sangat luar biasa dan itu belum tersentuh dana bergulir dari LPDB

Selama ini, 70% dana yang bergulir dari total penyaluran dana bergulir hanya tersebar di Pulau Jawa. Untuk itulah koperasi sektor produktif yang berada di luar Pulau Jawa, seperti di Jambi diharapkan dapat segera mengakses dana bergulir. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: