Warta Ekonomi, Makassar -
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Sulsel periode Februari 2018 mengalami peningkatan 37,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor Sulsel menembus US$90,58 juta dengan Jepang sebagai negara tujuan favorit. Kontribusi Jepang sebesar US$69,11 juta atau setara 76,30 persen dari total ekspor Sulsel.
Dari sejumlah negara tujuan ekspor, beberapa di antaranya tampak lesu sepanjang 2018. Yang paling signifikan yaitu Amerika Serikat dan Malaysia, masing-masing turun 95,72 persen dan 72,09 persen. Bila total nilai ekspor Jepang pada 2018 sudah mencapai US$116,01 juta, Amerika Serikat hanya US$0,95 juta dan Malaysia sebesar US$3,67 juta.
"Untuk kinerja ekspor, selama ini Jepang memang selalu dominan karena seluruh komoditas nikel dikirim ke negara itu. Adapun nilai ekspor ke beberapa negera memang menurun, seperti Amerika Serikat, Malaysia, Taiwan dan Timor Leste," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, Rabu, (11/4/2018).
Berdasarkan catatan BPS, kinerja ekspor Sulsel ke Amerika Serikat jauh merosot dibandingkan tahun lalu. Pada 2017, hingga Februari mencatatkan US$22,10 juta, jauh berbeda dengan tahun ini yang baru meraup US$0,95 juta. Pun demikian dengan Malaysia yang nilai ekspornya hingga Februari 2018 hanya US$3,67 juta, jauh kalah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$13,13 juta.
Menurut Nursam, ada beberapa komoditas unggulan Sulsel untuk ekspor yang memang mengalami penurunan. Di antaranya yakni kakao (-78,30 persen); daging dan ikan dan hewan air lainnya yang diolah (-66,60 persen) dan kopi teh dan rempah-rempah (-1,74 persen).
"Ekspor kakao pada Februari 2018 sebesar US$1,33 juta, memang menurun dibandingkan Januari (US$3,19 juta). Secara keseluruhan, ada penurunan 78,30 persen dari US$20,83 juta menjadi US$4,52 juta," papar dia.
Berdasarkan data, kinerja ekspor Sulsel periode Februari 2018 lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya atau periode yang sama pada tahun lalu. Pada bulan kedua tahun ini, total ekspor menembus US$90,58 juta, atau naik 37,13 persen dibandingkan Januari 2018 sebesar US$66,06 juta. Itu juga masih lebih baik dibandingkan periode Februari 2017 sebesar US$86,29 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: