Head of Corporate Finance and Investor Relations Tokopedia Inna Chandika menjawab seputar tidak terbukanya data seperti volume transaksi ataupun pendapatan perusahaannya selama ini kepada pewarta.
"Sebagai perusahaan privat, Tokopedia memiliki guidance yang lebih ketat dalam memberikan informasi, berbeda dengan perusahaan publik," tutur Inna dalam diskusi interaktif dan workshop "Third Party Tools" Katadata di JSC Hive, Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Menurut Inna, ada banyak alasan tidak transparansinya Tokopedia. Salah satunya ada informasi-informasi sensitif (rahasia-rahasia dapur) terkait financial performance yang tidak boleh diketahui pihak luar.
"Itu tidak bisa kita share. Jika dulu pernah ingat, Tokopedia memang lebih bebas dalam merilis data. Namun, seiring berkembangnya organisasi, ada berbagai kepentingan stakeholders yang harus kita hormati," terangnya.
Hal tersebut, sambung Inna, merupakan bagian tak terelakkan dari suatu organisasi yang sedang berkembang.
Lebih jauh ia mengatakan bahwa penggunaan data sangat penting sebagai backbone dalam penyusunan strategi, terutama untuk perusahaan teknologi seperti Tokopedia. Hal ini karena setiap keputusan yang dibuat bergantung pada data.
"Data adalah nilai terpenting sekaligus kelebihan bagi Tokopedia, dan penting dalam mengakselerasi misi kami untuk mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital," terangnya.
Ia menjelaskan data tersebut dapat dimanfaatkan untuk menentukan berbagai strategi termasuk fokus dan segmentasi market, kategori penjualan, sales, dan yang lainnya.
"Data yang kami rilis ke publik meliputi jumlah merchant (penjual) dan pengunjung bulanan di Tokopedia," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: