Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jembatan Penghubung di Cianjur Putus

Jembatan Penghubung di Cianjur Putus Jembatan Cipamingkis, desa Jonggol, Kecamatan Jonggol patah akibat tiang penyanggahnya mengalami penurunan signifikan. kejadian patahnya jembatan yang menjadi jalur utama Jakarta - Jonggol - Cianjur ini menurut Junaidi, seorang warga sekitar, terjadi sekitar pukul 23.00, Kamis (13/04). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Cianjur -

Jembatan penghubung Desa Cirumput dan Talaga, Kecamatan Cugenang putus, akibatnya ribuan warga dari kedua desa sulit untuk beraktifitas seperti biasa terutama pelajar.

Bagian tengah jembatan yang langsung amblas akibat hujan yang turun deras dan meluapnya air sungai dibagian bawah jembatan, tidak menyebabkan korban jiwa. Namun aktifitas warga terhambat karena jembatan merupakan akses utama.

Kepala Desa Cirumput, Beni Irawan saat dihubungi Minggu, mengatakan, jembatan tersebut merupakan akses utama warga dari Cirumput ke Talagasari atau sebaliknya.

"Putus Sabtu, sehingga warga sulit aktivitas terutama untuk membawa hasil buminya ke kota. Jembatan tersebut setiap harinya banyak dilalui warga dari kedua desa terutama pelajar yang hendak pulang pergi sekolah," katanya.

Akibatnya kendaraan roda empat dan dua tidak dapat melintas selang satu hari jembatan putus. Namun menjelang siang muspika dan warga membuat jembatan darurat dari bambu anyam agar dapat dilalui sepeda motor.

Pihaknya dan ribuan kepala keluarga dari kedua desa tersebut, berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera memperbaiki jembatan yang putus tersebut karena untuk aktifitas ekonomi warga harus memutar jalan dengan jarak lebih jauh.

"Kalau statusnya jalan kabupaten, sehingga dinas terkait kami harapkan segera membangun kembali jembatan tersebut karena merupakan akses utama warga untuk beraktifitas dan ekonomi," katanya.

Bahkan pihaknya juga berharap dinas terkait memantau jembatan lainnya di wilayah Cugenang yang kondisinya memprihatinkan dan setiap saat dapat saja putus dan amblas.

"Jembatan ini pun sudah diusulkan untuk perbaikan dan perawatan sejak beberapa tahun lalu, namun tidak mendapat respon dari Pemkab Cianjur. Harapan kami dinas terkait cepat tanggap jangan sampai menunggu korban baru diperbaiki," katanya.

Sementara jembatan Cigugur penghubung dua Kecamatan Tanggeung dan Cijati yang ambruk tujuh hari yang lalu semakin parah. Jembatan sepanjang 10 meter dengan lebar 4 meter kedalaman kurang lebih 8 meter, belum mendapat perhatian pemda.

Akibatnya warga di kedua desa yang dilintasi jembatan dengan status milik kabupetan itu, harus berjalan memutar dengan jarak belasan kilometer untuka melakukan aktifitas sehari-hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: