Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas bahan bakar mineral sangat mendominasi aktivitas impor Sulsel pada triwulan I-2018. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Sulsel telah mengimpor US$96,72 juta bahan bakar mineral. Terjadi kenaikan 43,96 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$67,19 juta.
"Total impor Sulsel periode Januari-Maret 2018 mencapai US$256,06 juta. Terbanyak ya bahan bakar mineral (US$96,72 juta), disusul mesin/peralatan listrik (US$34,19 juta), gandum-ganduman (US$33,56 juta) serta gula dan kembang gula (US$22,62 juta)," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, Senin, (16/4/2018).
Berdasarkan data BPS, impor bahan bakar mineral ke Sulsel terus meningkat dari waktu ke waktu. Periode Maret 2018, impor komoditas itu mencapai US$36,02 juta atau naik 28,78 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya yang hanya US$27,97 juta. Kontribusi bahan bakar mineral mencapai 38,71 persen dari total impor Sulsel.
Secara utuh pada Maret 2018, total impor Sulsel menembus US$93,05 juta. Kata Nursam, terjadi peningkatan 15,94 persen secara bulanan dan 19,51 persen secara tahunan. Diketahui impor Sulsel pada Februari 2018 dan Maret 2017, masing-masing mencapai US$80,26 juta dan US$77,86 persen.
"Sebagian besar impor pada Maret 2018 didatangkan dari Singapura, Tiongkok, Thailand dan Jepang. Masing-masing proporsinya 40,04 persen; 15,93 persen; 15,64 persen dan 9,47 persen," pungkas Nursam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: