Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perempuan-Perempuan Hebat di Balik Penanganan Teluk Balikpapan

Perempuan-Perempuan Hebat di Balik Penanganan Teluk Balikpapan Kredit Foto: Antara/Sheravim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tragedi patahnya pipa minyak milik PT Pertamina (Persero) menyisakan kisah yang pahit bagi yang terdampak buruk atas kerusakan lingkungan. Puluhan kilometer luas pesisir samudra telah tergenang minyak dari deburan birunya ombak laut yang tertelan bahan jelaga hitam.

Tepatnya, minyak tumpah menyebar hingga kawasan seluas 12.700 hektare, mencemari hutan mangrove dan kawasan pemukiman masyarakat di Kampung Baru, Balikpapan dan Penajam di Penajam Paser Utara. Berbagai upaya dilakukan untuk memulihkan luka bagi kepingan nusantara maritim yang tercampur sisa produk peradaban.

Di balik kisah perbaikan terhadap peristiwa tumpahnya minyak di Teluk Balikpapan. Ada peran perempuan yang memiliki peran besar dalam perbaikan pipa Teluk Balikpapan. Namanya Mayapati atau sering dipanggil Maya. Perempuan berusia 38 tahun ini bekerja sebagai senior planner di fungsi Planning and Scheduling Refinery Unit 5 Balikpapan yang tugas kesehariannya adalah melaksanakan perawatan kilang.

Saat kejadian patahnya pipa pertamina di teluk Balikpapan, Maya dipercaya menjadi koordiantor tim pengangkatan pipa yang patah untuk keperluan investigasi penyebab patahnya pipa yang diduga disebabkan faktor eksternal. Selama hampir 24 tahun berkarya diperusahaan energi pernah berlambag kuda laut tersebut, kali ini Maya mendapat amanah baru yang di rasa cukup menantang.

Maya harus mengoordinasi tim yang terdiri atas tim Divers, tim kapal Sea Haven 2, tim Internal Pertamina, seperti Marine dan HSE, dan tim Manintenance. Selain itu, memastikan seluruh pengangkatan pipa berjalan lancar tanpa suatu halangan. Tepat pada perayaan Hari Kartini adalah hari kelima dia berada di atas Kapal Sea Haven. Maya terkadang merasa waswas bila terjadi sesuatu mengingat posisi kapal yang cukup jauh dari darat, apalagi saat cuaca sedang buruk. Namun, semangat melaksanakan tugas ditambah tim yang solid membuat Maya bisa mengatasi itu semua.

Satu hal yang bisa diambil dari penugasan ini Maya banyak mendapat ilmu tentang bagaimana mengoordinasi tim untuk menyelesaikan tugas walaupun tugas berat sekalipun. Maya juga berpesan kepada para Kartini Pertamina untuk bersyukurlah karena diberi kesempatan untuk berkarya di perusahaan migas negara.

"Berikan kemampuan yang terbaik. Jangan lupa dengan peran utama sebagai istri dan ibu dari anak anak," katanya mengingat perannya sebagai perempuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: