Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Otomotif dan Agribisnis Lesu, Laba Bersih Astra International Turun 2%

Sektor Otomotif dan Agribisnis Lesu, Laba Bersih Astra International Turun 2% Seorang karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6). IHSG ditutup melemah sebesar 52,64 poin atau 0,91 persen menjadi 5.723,63 poin, dipicu sebagian investor yang masih merespon negatif kenaikan suku bunga Amerika Serikat. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Astra International Tbk (ASII) pada periode Januari hingga Maret 2018 mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp4,98 triliun atau sebesar 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari Rp5,07 triliun.

Meski demikian, selama tiga bulan pertama tahun ini pendapatan bersih perseroan tumbuh 14% menjadi Rp55,8 triliun dari Rp48,78 triliun di kuartal pertama tahun 2017. Capaian tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan terutama berasal dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif.

"Kami mengalami penurunan kinerja pada sebagian segmen bisnis, khususnya pada segmen otomotif dan agribisnis, di mana penurunan ini lebih tinggi dari pada peningkatan kinerja pada segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi," jelas Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Adapun nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp3.186 pada 31 Maret 2018, naik 4% dibandingkan dengan posisi pada akhir 2017.

Nilai utang bersih, di luar Grup jasa keuangan, mencapai Rp2,4 triliun, dibandingkan dengan nilai kas bersih Rp2,7 triliun per 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh investasi Grup di jalan tol, Go-Jek, dan belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan. 

Anak perusahaan Grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp44,8 triliun, dibandingkan dengan Rp46,1 triliun pada akhir tahun 2017.

Prijono meyakini jika laba bersih perseroan bakal tetap tumbuh dengan didukung kinerja anak usaha, terutama di sektor pertambangan. 

"Grup Astra diperkirakan akan terus mendapat keuntungan dari harga batu bara yang stabil sementara persaingan di pasar mobil diperkirakan semakin meningkat," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: