Kim Jong-un ke Moon Jae-in: Kenapa Butuh Waktu Lama untuk Menyeberang ke Korsel
Sejak Perang Korea 1950-53, tidak ada pemimpin Korea Utara yang menginjakkan kaki di tanah Korea Selatan.
Dengan senyuman, Kim mengulurkan tangannya ke arah Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dan tidak lupa tersenyum. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang berdiri di antara perbatasan yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan juga mengulurkan tangannya dalam menyambut kedatangan Kim Jong-un, dan juga bangunan biru yang mengitari perbatasan di desa Panmunjom.
Desa ini adalah salah satu dari beberapa tempat di mana tidak ada pagar kawat berduri tinggi atau ladang ranjau antara kedua negara, yang dipisahkan oleh konflik yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian, yang berarti mereka masih secara teknis berperang.
"Saya sangat senang bertemu di tempat bersejarah ini dan saya juga menghargai bahwa Anda datang jauh-jauh ke garis demarkasi untuk menyambut saya secara pribadi," tutur Kim sambil memegang tangan Moon melintasi perbatasan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (27/4/2018).
"Itu adalah keputusan besar dari Anda yang membuat kita bertemu di tempat ini," ujar Moon, mengenakan setelan gelap dan dasi biru muda, yang mengundang Kim untuk melangkahi garis perbatasan kedua negara, yang juga ia lakukan sebaliknya.
Itu adalah sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh kakek Kim, pemimpin sekaligus pendiri rezim Korea Utara Kim Il Sung, atau ayah Kim Jong Il. Dua pertemuan puncak sebelumnya antara para pemimpin Korea, juga pernah diadakan pada tahun 2000 dan 2007, berada di Pyongyang, ibu kota Korea Utara namun hasilnya nihil.
Moon, (65), dan Kim, (34), berbalik menghadap para fotografer di Korea Utara dan kemudian di wilayah Korea Selatan sebelum Kim meraih tangan Moon dan, dalam gerakan yang tidak direncanakan, mengundangnya untuk melangkah melintasi perbatasan ke Utara, di mana mereka berdiri tatap muka untuk berbicara lebih banyak.
Kim mengatakan dia merasakan "pusaran emosi" ketika dia berjalan ke Korea Selatan, bertanya-tanya "mengapa begitu lama" untuk sampai ke tempat ini, dia mengatakan pada Moon hal tersebut pada awal pertemuan mereka.
Pemandangan itu terjadi dalam lingkungan yang sederhana di mana lempengan beton yang menandai perbatasan antar kedua Korea. Kehangatan yang tampak jelas terlihat antara kedua pria itu sangat kontras dengan ketegangan yang terjadi antara kedua negara tahun lalu di tengah uji coba senjata Korea Utara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
- Korea Utara (Korut)
- Korea Selatan (Korsel)
- Kim Jong Un
- Moon Jae-in
- Perdamaian Korea Utara-Korea Selatan
- Krisis Semenanjung Korea
- North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)
- Nuklir Korea Utara
- The Democratic People's Republic of Korea
- Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea
- Senjata Nuklir