Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program Santun Kampanyekan PHT untuk Genjot Produksi Bawang Merah

Program Santun Kampanyekan PHT untuk Genjot Produksi Bawang Merah Pekerja menyelesaikan perbaikan saluran irigasi di desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (17/2). Untuk mendukung program swasembada pangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan perluasan saluran irigasi sebanyak satu juta hektar dan merehabilitasi tiga juta hektar saluran irigasi yang rencananya selesai pada 2019 mendatang. | Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Jakarta -

CropLife Indonesia melalui Program "Santun" (Solusi Cara Banyak Untung) menggalakkan kampanye kegiatan pengendalian hama terpadu (PHT) untuk meningkatkan produksi bawang merah.

Executive Director CropLife Indonesia, Agung Kurniawan, mengatakan, selama ini aplikasi pestisida yang tidak rasional merupakan salah satu kelemahan dalam produksi bawang merah di Indonesia.

"Selain mengakibatkan biaya produksi yang tinggi, keuntungan minim dan efek buruk bagi ekosistem, penggunaan pestisida yang tidak tepat guna akan mengakibatkan gangguan kesehatan petani," ujar Agung di Jakarta, Minggu (29/4/2018).

Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Prisma (Promoting Rural Income through Support for Markets in Agriculture) dan menggandeng Dinas Pertanian di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat menggelar program edukasi Santun pada 25 April 2018 lalu.

Kegiatan yang dihadiri 50 orang perwakilan dinas pertanian kabupaten dan provinsi itu menitikfokuskan tema pelatihan praktik pertanian dan penggunaan pestisida yang baik, aman, dan ramah lingkungan.

Selama kurun waktu 2017, Santun telah menyentuh sekitar 279 petugas penyuluh pertanian dan 2000 petani (langsung) serta 51.000 petani (tidak langsung) yang akan mendapatkan akses dari pelatihan dan kegiatan yang di laksanakan terutama petani komoditas bawang merah.

Kegiatan ini juga melibatkan Karsa, sebuah platform aplikasi pertanian berbasis android untuk ikut memublikasikan dan menyebarkan informasi ke seluruh Indonesia.

Santun telah sukses diselenggarakan di beberapa kota seperti Probolinggo, Nganjuk, Kediri, Bojonegoro, Bima, dan Lombok Timur dalam bentuk edukasi kepada PPL (petugas penyuluh lapang) dan POPT (pengamat organisme pengganggu tanaman) dalam sesi TOT (training of trainers), edukasi, dan temu petani.

"Kampanye pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHPT) merupakan salah satu mekanisme dan pengendalian yang paling efektif, yang menggunakan pendekatan tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi. Hal tersebut dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan," jelas Agung.

Dia menambahkan, PHPT juga merupakan sistem pengendalian OPT yang merupakan bagian dari sistem pertanian berkelanjutan. Hal ini yang mendasari kegiatan yang dilaksanakan oleh CropLife Indonesia bersama Prisma dalam membantu meningkatkan pengetahuan petani bawang di Indonesia.

Nurhadi, petugas POPT Malang yang merupakan peserta kegiatan ini mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat karena materi yang disampaikan menambah pengetahuan khususnya untuk menanggulangi masalah serangan hama.

"Pengetahuan petani mengenai gangguan hama dan penyakit tidak sebanding dengan permasalahan yang ada di lapang. Kegiatan seperti ini menjadi media informasi tambahan bagi kami untuk diteruskan kepada petani," ungkapnya.

Rangkaian kegiatan SANTUN selanjutnya akan berlangsung di wilayah Kabupaten Malang dan Banyuwangi yang menyasar langsung kepada petani berupa edukasi lapangan yang dikemas dalam bentuk expo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: