Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengangkat kembali produk kopi lokal, Kopi Bukik Apik, dengan menggelar lomba meracik minum berbahan kopi di pelataran monumen Jam Gadang, Minggu (29/4/2018). Sebanyak 33 barista yang berkecimpung di "coffee shop" di Sumbar menyemarakkan perlombaan tersebut.
Wali Kota setempat, M. Ramlan Nurmatias, mengatakan kopi produksi warga di Bukik Apik pernah menjadi produk yang terkenal dan dicari oleh para wisatawan.
"Sayangnya, kini, kopi Bukik Apik mulai kurang daya tariknya, bahkan banyak yang sudah dicampur, tidak 100% dari biji kopi. Kami ingin kembalikan keaslian kopi Bukik Apik ini," kata Ramlan di Bukittinggi, Minggu (29/4/2018).
Ia mengatakan pihaknya mencoba mencari cara untuk mengangkat kembali kopi Bukik Apik sehingga dilaksanakan lomba meracik kopi di ikon wisata daerah itu, yaitu Jam Gadang. Dengan melibatkan para barista yang berkecimpung di "coffee shop" sebagai peserta lomba dan pelaku usaha penggilingan Kopi Bukik Apik, ia menilai akan memberi keuntungan bagi kedua pihak.
"Yang sedang mampir di Jam Gadang bisa cium harumnya Kopi Bukik Apik yang disangrai sebelum digiling, sekalian ini menjadi penarik bagi masyarakat. Peserta lomba pun bisa berkompetisi," katanya.
Imbasnya, Kopi Bukik Apik diharapkan bisa kembali jadi produk paling dicari wisatawan ketika ke Bukittinggi, seperti halnya kerupuk Sanjai dan nasi kapau.
"Bagi barista pemenang lomba, kami akan fasilitasi agar bisa berjualan di taman-taman di Bukittinggi, namun kopi yang dijual adalah Kopi Bukik Apik," ujarnya.
Dalam perlombaan itu, setiap peserta diberi waktu 10 menit untuk meracik kopi menjadi aneka minuman. Ada yang menyajikan dingin, hangat, dan kopi dengan rasa buah.
Selain itu, disediakan pula stand khusus bagi pelaku usaha Kopi Bukik Apik untuk memajang dan menjual produknya, serta stand bagi pengunjung untuk menyicipi kopi secara gratis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: