Isu air minum kemasan tercemar mikroplastik masih menyisakan pertanyaan besar tentang dampaknya terhadap kesehatan. Risiko apa yang sebenarnya bisa ditimbulkan jika terus-menerus mengonsumsi air minum kemasan yang mengandung mikroplastik?
Meskipun belum ada riset pasti tentang dampaknya terhadap manusia, namun penelitian terhadap biota laut sudah pernah dilakukan di Swedia. Hasilnya adalah adanya perubahan perilaku pada ikan yang terkontaminasi mikroplastik. Ikan-ikan tersebut akan makan lebih sedikit dan geraknya menjadi lebih lamban.
Bahkan, pernah ditemukan kasus ikan mengidap tumor setelah menelan mikroplastik. Info ini seperti yang pernah dijelaskan oleh Dirhamsyah dan Reza Cordova, peneliti di Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kepada media beberapa waktu lalu.
Mikroplastik sendiri adalah plastik berukuran mikroskopis atau tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Sumber mikroplastik bukan hanya berasal dari plastik ukuran besar, namun bisa berasal dari partikel pembersih wajah, sabun, lulur mandi, ataupun pasta gigi. Partikelnya yang berukuran tidak lebih dari 5mm disebut sebagai polutan lingkungan yang sulit terurai.
Apabila mikroplastik terakumulasi dalam jumlah besar, mikroplastik berpotensi mengganggu kerja organ vital dan metabolisme tubuh manusia. Hal ini karena mikroplastik akan tertahan di dalam tubuh dan sulit dikeluarkan. Partikel mikroplastik bisa saja menyumbat peredaran darah sehingga sangat mungkin mengganggu fungsi kerja ginjal dan hati, bahkan mikroplastik yang menumpuk bisa menimbulkan tumbuhnya sel tumor dan memicu kanker.
Walaupun dampak tersebut masih berupa indikasi, namun ada baiknya kita tetap mengurangi penggunaan plastik, khususnya konsumsi air minum kemasan botolan. Tidak ada salahnya mulai membawa tumbler sendiri yang kualitas material botolnya sudah teruji aman.
Karena itu kualitas air minum sangat perlu diperhatikan, contohnya bisa menggunakan Advance Allegro Series yang menggunakan teknologi Reverse Osmosis. Teknologi RO ini merupakan teknologi filter air minum tercanggih yang sudah teruji aman dikonsumsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: