Proteksionisme AS Sebabkan Kenaikan Komoditas Baja di Eropa
Tarif baru yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump pada impor baja internasional telah menyebabkan kenaikan tajam dalam pasokan komoditas di pasar Eropa, Federasi Industri Baja Jerman memperingatkan pada Senin (7/5/2018).
Hans Juergen Kerkhoff, presiden Federasi Industri Baja Jerman, mengatakan kepada surat kabar "Neue Osnabruecker Zeitung" bahwa bulan-bulan pertama tahun 2018 telah menyaksikan lonjakan ekspor baja dari negara-negara seperti Rusia dan Turki ke Eropa.
Kerkhoff mendesak Uni Eropa (UE) untuk mengambil tindakan pengimbang terhadap efek negatif doktrin "America First" Trump, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Selasa (8/5/2018).
Meskipun Washington telah secara sementara memperpanjang pengecualian yang dinikmati oleh Uni Eropa dari tarif AS, tantangan komersial terkait yang dihadapi oleh anggota asosiasi itu menarik perhatian pada bahaya tidak langsung yang disebabkan oleh proteksionisme ke Eropa dan ekonomi dunia yang lebih luas.
Perwakilan Komisi Eropa saat ini sedang bernegosiasi dengan pejabat perdagangan AS dalam upaya untuk mendapatkan pengecualian permanen untuk blok dari tarif baja dan aluminium.
Sementara itu, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, ketika berbicara kepada penyiar publik "ARD" pada Minggu malam, menyatakan "keprihatinan" bahwa konflik perdagangan yang dilepaskan oleh Trump dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada hubungan diplomatik tradisional antara Berlin dan Washington.
Steinmeier mengatakan bahwa "perubahan substansial" telah terjadi dalam sifat aliansi transatlantik yang lebih luas, meratapi bahwa masyarakat Eropa dan AS semakin tercerai berai.
Dia mengatakan pemerintah AS tidak lagi tampak melihat dirinya sebagai "milik komunitas bangsa-bangsa yang bekerja sama dan berbagi nilai." Diplomasi twitter "yang kadang-kadang menjengkelkan" dari Trump hanya masalah yang relatif kecil dibandingkan dengan penolakan Washington untuk merangkul multilateralisme dalam mengatasi tantangan ekonomi dan politik dalam konteks ini.
Namun demikian, Steinmeier menekankan bahwa Jerman tetap berkomitmen pada visi tata kelola global di mana negara-negara bekerja sama secara konstruktif bukannya memaksakan kehendak mereka melalui kekerasan. Dia menyoroti bahwa Berlin juga akan terus membela perjanjian nuklir Iran yang dipertanyakan oleh Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: