Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bakal Bangun Loop Line, Begini Kata ADHI

Bakal Bangun Loop Line, Begini Kata ADHI Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyatakan bahwa perseroan bakal ikut serta dalam rencana pembangunan proyek kereta layang atau loop line di Jakarta. Saat ini, rencana tersebut memang masih sebatas kajian.

Dalam proyek pembangunan kereta layang tersebut terdapat tiga investor yang akan terlibat di mana salah satunya adalah Perseroan. Selain itu, ada pula PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi.

Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto, mengatakan, proyek loop line ini akan dibangun sepanjang 26 kilometer (km) di atas jalur Kereta Rel Listrik (KRL) sehingga disebut jalur lingkar luar.

"Itu nanti relnya double track. Jadi, semua terintegrasi moda transportasi Jakarta, dari luar Jakarta ke dalam Jakarta," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi III PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Pundjung Setya Brata, menyebutkan bahwa konsep proyek kereta layang akan menyambungkan moda transportasi dari luar ke Jakarta atau titik-titik yang masih terputus.

Pasalnya, selama ini jika dari Bekasi masyarakat harus ke Manggarai, dan bila pergi ke Serpong harus transit di Tanah Abang. Begitu pula, jika ingin ke Bogor, masyarakat yang dari Tangerang, harus transit di Duri. Bahkan, masyarakat harus rela naik angkutan umum lagi jika ingin sampai ke lokasi.

"Titik itu yang terputus atau yang segaris aja akan dihubungkan satu lintas. Jaringannya akan terintegrasi," terangnya.

Ia optimis proyek tersebut akan berhasil jika melihat dari demand yang tinggi. Tentunya, proyek loop line membantu pola transportasi di Jakarta.

"Jadi, semacam jalur lingkar untuk kereta. Kayak kota di Tokyo dan Paris ada. Makanya, kita antusias," imbuhnya.

Menurutnya, proyek kereta layang ini masuk proyek strategis nasional (PSN). Diperkirakan proyek ini rampung dalam 5 tahun, yakni 1 tahun untuk feasibility study dan 4 tahun untuk konstruksi. Untuk investasi proyek ini akan dihitung ulang yang sebelumnya diperkirakan mencapai Rp10 triliun.

"Investasinya 'kan itu jaraknya 26 km. Kita refear market, harga 1 km itu Rp500 miliar. Kita akan hitung lagi. Untuk operator? Mungkin KAI," ucapnya.

Pembangunan proyek loop line ini akan dibangun 4 stasiun besar terintegrasi dengan 15-20 stasiun baru yang dibangun.

"Proyek ini pakai APBN, tapi kita coba pakai skema lain," katanya.

Perseroan pun mengusulkan pakai sistem otomatisasi atau tanpa masinis. Namun, usulan ini masih terus dikaji dan dibahas.

"Kalau semua sistem otomatisasi, itu kecil human error. Untuk kecepatan, kita desain 100 km per jam, tapi kayaknya operasinya 80-90 km per jam. Semua ini masih dalam kajian," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: