Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susul Keputusan AS Soal Agar-Agar, ARLI Sidak Pasar AS

Susul Keputusan AS Soal Agar-Agar, ARLI Sidak Pasar AS Kredit Foto: ARLI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) kembali melakukan konsolidasi dan pemantauan lapangan menyusul telah dikeluarkannya Surat Keputusan Pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui United States Department of Agriculture (USDA) tanggal 4 April 2018 tentang penetapan kembali agar-agar dan carrageenan masuk dalam daftar produk organik di AS. Keputusan tersebut berlaku efektif per tanggal 29 Mei 2018.

Ketua ARLI, Safari Azis, menuturkan, upaya tersebut didukung penuh oleh Kedutaan Besar RI Washington DC yang bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, China Algae Industry Association (CAIA), The Seaweed Industry of the Philippines, International Food Additives Council (IFAC), serta para importir dan pengguna hasil olahan rumput laut di AS.

“Kami sangat mengapresiasi atas upaya kerja keras semua pihak yang telah bekerjasama bersama kami,” ungkap Ketua ARLI, Safari Azis (16/5/2018).

Safari menyebutkan, pihaknya terus meyakinkan pihak-pihak di AS bahwa rumput laut yang dibudidayakan oleh masyarakat pesisir dan pulau-pulau dilakukan secara alami tanpa menggunakan unsur-unsur kimia ataupun merusak lingkungan.

Dalam lawatannya ke AS, pihaknya juga telah memastikan produk-produk olahan rumput laut Indonesia dapat beredar di pasaran Amerika. Jadi, para eksportir tidak perlu ragu untuk mengekspor produk-produk mereka.

Seperti diketahui, rumput laut setelah diolah dapat menjadi agar-agar untuk jenis gracilaria dan menjadi carrageenan untuk jenis eucheuma yang digunakan sebagai salah satu bahan pencampur (ingredients) umumnya pada produk makanan dan minuman sebagai pengemulsi, pengental, pengenyal, dan lain-lain.

"Kami telah melakukan pemantauan lapangan, dapat ditemui sejumlah produk-produk makanan, minuman dan kesehatan yang menggunakan agar-agar dan carrageenan sebagai salah satu bahan penolongnya,” ungkap Safari.

Dia juga mengatakan, semua pihak perlu mendukung warga Indonesia yang bermukim di AS untuk lebih banyak membuka toko atau pasar swalayan seperti Indonesian and Asian Market agar produk-produk Indonesia lebih banyak dijual.

Duta Besar RI untuk AS, Budi Bowoleksono, mengatakan, pihaknya akan terus mendukung membangun citra positif produk agar-agar dan carrageenan Indonesia. Hal ini dikarenakan menyangkut upaya Pemerintah RI dalam mengentaskan kemiskinan, khususnya di daerah pesisir dan pulau-pulau.

"Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui rumput laut berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, pengembangan ekonomi daerah, dan perolehan devisa negara," pungkas Budi   .

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: