Pemerintah melalui Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) terus mendampingi dan melakukan advokasi sosial kepada keluarga korban meninggal dan korban luka pengeboman tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menjelaskan Tim LDP dibagi ke sejumlah titik.
"Kami telah intruksikan seluruh anggota tim untuk 'all out' membantu bersama unsur relawan lainnya. Yang paling mendesak adalah melaksanakan pendampingan psikososial, seperti trauma healing," kata Hikmat dalam keterangannya, Kamis (17/5/2018).
Tim LDP terdiri dari unsur Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Tenaga Pelopor Perdamaian, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Beberapa titik pendampingan di antaranya tersebar di delapan rumah sakit di Surabaya dan pendampingan warga terdampak ledakan di Rusunawa Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo. Kemudian juga dilakukan di Media Center Polda Jawa Timur untuk memantau perkembangan informasi terbaru dan selanjutnya akan di informasikan ke Pusdalops Tagana Jatim.
Ia menyebutkan berdasarkan laporan tim LDP, hingga Selasa siang (15/5) jumlah korban luka yang telah terdata sebanyak 94 orang dan pendataan ahli waris korban meninggal sebanyak 18 orang. Jumlah santunan kematian untuk setiap ahli waris adalah Rp15 juta per jiwa dan santunan untuk korban luka-luka maksimal Rp5 juta per jiwa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: