Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Facebook Enggan Bayar Kompensasi Terkait Skandal Cambridge Analytica

Facebook Enggan Bayar Kompensasi Terkait Skandal Cambridge Analytica Siluet pengguna seluler terlihat di sebelah layar proyeksi dengan logo Facebook pada foto ilustrasi yang diambil 28 Maret 2018. | Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Brussels -

Facebook mengatakan pada Kamis (24/5/2018) tidak akan mengganti rugi kepada para penggunanya dalam skandal atas penyalahgunaan data pribadi mereka oleh konsultan politik Cambridge Analytica.

Perusahaan membuat pernyataan dalam daftar jawaban tertulis untuk pertanyaan oleh anggota parlemen Uni Eropa. Jawaban dijanjikan setelah kesaksian awal pekan ini oleh CEO Mark Zuckerberg di Brussels yang telah membuat anggota parlemen Uni Eropa frustrasi tentang kurangnya tanggapan dari pihak Facebook.

Seoerti dilansir Times of India pada Jumat (25/5/2018), Cambridge Analytica menggunakan data jutaan pengguna Facebook untuk menargetkan iklan selama kampanye politik, termasuk diduga pemilihan presiden AS. Anggota parlemen Uni Eropa mengatakan bahwa akan membuat Facebook bertanggung jawab untuk mengkompensasi terhadap pengguna Uni Eropa.

Facebook juga mengatakan penyalahgunaan data adalah "pelanggaran kepercayaan", tetapi dengan catatan bahwa tidak ada rekening bank atau rincian kartu kredit yang dibagikan. Dan dikatakan tidak ada bukti data pengguna Uni Eropa telah dilibatkan.

Facebook telah mengatakan sebelumnya bahwa pertama kali mengetahui pelanggaran privasi lebih dari dua tahun yang lalu, tetapi tidak disebutkan secara terbuka sampai ketika skandal itu pecah pada bulan Maret.

Data awalnya ditarik bersama oleh aplikasi, yang disebut "This Is Your Digital Life", yang dibuat oleh peneliti Aleksandr Kogan. Dia membayar sekitar 270.000 orang untuk ambil bagian di dalamnya. Cambridge Analytica kemudian memperoleh informasi dari aplikasi untuk sebanyak 87 juta pengguna Facebook, karena aplikasi juga menyedot data dari teman-teman pengguna termasuk mereka yang tidak pernah mengunduh aplikasi atau memberikan persetujuan eksplisit. Tidak jelas berapa banyak pengguna di Eropa yang mengalami kebocoran data terkait skandal Cambridge Analytica.

Facebook mengatakan pada Kamis (24/5/2018) bahwa telah melakukan "audit forensik Cambridge Analytica".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: