Hadapi Industri 4.0, DKS Gandeng Posindo Buka Pasar Ritel Kopi ke Domestik-Mancanegara
Dewan Kopi Sumsel (DKS) rencananya akan menggandeng PT Pos Indonesia (Posindo) guna membuka pasar dan penjualan secara ritel kopi Sumsel ke pasar domestik maupun mancanegara.
Hal ini dilakukan juga guna menghadapi tantangan ke depan bisnis ala ritel produk kopi Sumsel agar mampu bersaing di era revolusi industri (industri 4.0).
“Tantangan era digital saat ini tak bisa dihindari lagi, kita terus mengikuti perkembangan zaman, apalagi di saat revolusi industri/industry 4.0 berjalan,” ungkap mantan Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Pusri Palembang didampingi Sekretaris DKS Muhamad Syahriza usai beraudiensi dengan Kepala Kantor Regional III Sumbagsel – Bebel, Iwan Gunawan, Jumat (25/5/2018).
Dalam pertemuan tersebut, Mantan Manager Humas PT Pusri Palembang ini mengaku, Posindo memiliki visi yang sama dengan DKS berkeinginan membawa perubahan terkait kendala yang dihadapi oleh petani kopi Sumsel baik di hulu maupun di hilirnya.
Apalagi ungkapnya Sumsel penghasil kopi terbesar di Indonesia karena hampir 21% produksi kopi Nasional berasal dari Sumsel, atau 250.000 hektare luas lahan kopi di Sumsel, dan produksi mencapai 150.000 ton per tahun, sayangnya selama ini kopi sumsel belum dikenal.
Dia menerangkan dalam waktu dekat akan ada pertemuan lagi dengan Posindo. “Mudah-mudah kita akan langsung buat Memorandum of Understanding / MoU sebagai bentuk komitmen DKS-Posindo guna mengenalkan kopi Sumsel ke pasar domestik maupun mancanegara,” tuturnya.
Ia mengatakan, DSK juga mengajak Posindo untuk melakukan perubahan dalam menghadapi industri 4.0, salah satunya pendekatan dan kemampuan baru membangun sistem yang inovatif dan berkelanjutan.
Dia menambahkan, pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM) terutama kopi Sumsel sehingga mampu menembus pasar ekspor melalui program ritel.
“Jika perlu bikin program e-smart untuk khusus kopi Sumsel sehingga mampu memperluas pasar dalam rantai nilai dunia dan menghadapi era Industry 4.0,” urainya.
Hal ini ungkapnya juga selaras dengan Program Presiden Jokowi ingin revolusi industri 4.0 mentransformasi dunia.
“Yang jelas kita harus ikuti perubahan di era industri 4.0 terutama untuk komoditi kopi Sumsel agar bisa bersaing dipasaran di era Revolusi Industri 4.0, sebab menurut riset McKinsey Global Institute pada 2015 dampaknya akan 3.000 kali lebih dahsyat daripada Revolusi Industri 1.0 abad ke-19,“ tutup mantan GM Penjualan PT Pusri Palembang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: