Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Grab Ungkap Nilai Kerugian Akibat Order Fiktif

Grab Ungkap Nilai Kerugian Akibat Order Fiktif Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tiga tahun belakangan fenomena order fiktif (opik) yang sengaja dilakukan pengemudi ojek online makin bertambah. Bahkan, nilai kerugian industri ride hailing bisa mencapai jutaan dolar AS, dihitung dari sisi pengemudi, investor, dan ekonomi digital Indonesia.

Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno, mengaku pihaknya terus berperang melawan pengemudi abal-abal tersebut. Grab juga tengah fokus terhadap penyelidikan kepolisian yang saat ini masih dalam proses.

"Kita enggak bisa keluarkan angkanya (nilai kerugian) dari Grab sendiri karena masih dalam proses. Itu berdampak luas dan memiliki kerugian jutaan dolar, baik kepada pengemudi investor dan pengemudi kita," kata Tri dalam diskusi publik Indef di Jakarta, kemarin (7/6/2018).

Tri mengklaim Grab menjadi pionir yang menyatakan perang dalam melawan order fiktif. Hal ini dibuktikan salah satunya algoritma machine learning yang dapat mengidentifikasi keadaan di mana adanya kemungkinan terjadinya tindak kecurangan dan menangkal tindak kecurangan terjadi.

"Grab memiliki beberapa paten tertunda pada teknologi untuk mengatasi tindak kecurangan. Misalnya, Grab membuat model yang kuat untuk memprediksi perjalanan yang berisiko tinggi dan menjalankan berbagai upaya untuk mencegah sebagian besar perjalanan yang berisiko terhadap tindak kecurangan sebelum terjadi," ungkapnya.

Tri menambahkan, Grab juga menggunakan grafik dan model jaringan khusus untuk mengungkap dan menangkap sindikat-sindikat tindak kecurangan.

"Grab juga telah menciptakan beragam alat pendeteksi tindak kecurangan dalam aplikasi Grab, mulai dari alat pendeteksi GPS palsu hingga tindak kecurangan yang lebih canggih," lanjutnya.

Selain itu, ada program fairplay. Ia menjelaskan program ini bagian dari pelopor di industri ride-hailing Asia Tenggara. Program whistleblower Grab ini memungkinkan para pengemudi dan pelanggan untuk dapat berpartisipasi langsung dalam memberantas tindak kecurangan yang dilakukan oleh mitra pengemudi dengan cara melaporkan dugaan tindak kecurangan tersebut saat terjadi.

"Program Grab Fairplay telah menghasilkan lebih dari 9.000 tips dalam kuartal pertama sejak diluncurkan dan merupakan sumber informasi utama dalam salah satu penangkapan sindikat besar pada tahun 2018," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: