Donald Trump dan Kim Jong-un akhirnya dapat duduk bersama dan juga berjabat tangan untuk pertama kalinya, perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah setahun bertukar ancaman.
Pasangan ini berjabat tangan di sebuah hotel mewah di pulau Sentosa Singapura setelah berbulan-bulan saling bertukar ancaman bahkan hinaan.
Mereka sekarang siap untuk membahas meredakan ketegangan dan perlucutan senjata nuklir.
Analis terbagi atas apa yang akan dicapai. Beberapa melihatnya sebagai propaganda kemenangan untuk Kim Jong Un, yang lain jalan menuju perdamaian.
Kedua pria itu berjalan ke arah satu sama lain dan dengan kuat mencengkeram tangan masing-masing di depan bendera AS dan Korea Utara.
Dalam komentar-komentar awal yang singkat di depan pers, presiden AS meramalkan AS akan memiliki "hubungan luar biasa" dengan Kim.
"Saya merasa sangat hebat. Kami akan melakukan diskusi yang hebat dan akan sangat sukses," ungkap presiden AS, sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (12/6/2018).
Duduk berdampingan satu sama lain, pasangan itu tampak santai, menjawab pertanyaan awak media. Tayangan ramah tamah antara kedua pemimpin menandai terobosan dramatis dalam hubungan antara kedua negara, yang kurang dari setahun yang lalu, telah bertukar kritikan dan ancaman perang.
"Tidak mudah untuk sampai ke sini, ada rintangan tetapi kami mengatasi mereka untuk berada di sini," tutur Kim.
Para pemimpin telah menyelesaikan pertemuan empat mata, dengan hanya bersama masing-masing penerjemah, yang berlangsung antara 40 dan 50 menit. Mereka kemudian bergabung dengan penasihat untuk makan siang bersama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: