Perseroan terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) XI tahun ini akan menargetkan produksi 4,7 juta ton tebu dari luas lahan 200.236 ha. Sementara realisasi tahun sebelumnya 2017 sebesar 4,1 juta ton dari luas lahan 176.785 ha.
Direktur Operasional PTPN XI, Daniyanto mengatakan target peningkatan pada 2018 itu sangat realistis, berdasarkan kinerja yang ada pada 2017 lalu
"Pada 2017 produksi tebu di PTPN XI mencapai 4,1 juta ton. Dengan presentasi tahun lalu dimana 85% dari tebu rakyat dan 15% tebu sendiri. Dengan capaian itu kami optimistis target 2018 tercapai sebasar 4,7 juta ton," tegas Daniyanto di Surabaya, Selasa (12/6/2018).
Daniyanto merinci bahwa jumlah target produk sebasar 4,7 juta ton tahun ini pihaknya akan berkolaborasi dengan petani tebu. Untuk tebu rakyat memiliki pasokan sekiyat 68% dan sisinya adalah dari PTPN XI
Pria ini juga mengungkapkan, pihaknya juga mendorong perbaikan budi daya tanam tebu petani, tujuannya agar petani kembali bergairah menanam tebu, dengan cara memberikan bantuan bibit, kompos dan juga melakukan diversifikasi produk.
Daniyanto menyatakan, harus ada pengembangan lahan dalam setiap klaster pabrik gula PTPN XI. Perluasan bisa berasal dari lahan sendiri ataupun dari petani. Untuk wilayah barat, ditargetkan ada penambahan lahan seluas.
”Pengembangan lahan tanam akan menjadi langkah yang tepat saat produksi tebu berkurang. Hal itu juga mendukung peningkatan kapasitas pabrik. Beberapa langkah juga kami lakukan dalam intensifikasi lahan tebu, di antaranya penggantian varietas tebu, perbaikan kultur budidaya tebu,” ujarnya.
Sementara rendemen tahun ini Daniyanto menuturkan, bahwa kondisi cuaca tahun terbilang baik dan dipastikan rendeman mencapai 7.77% sementara tahun sebelumnya rendeman tersebut mencapai 7.09%.
“Cuaca di tahun ini cukup baik sehingga mampu membantu produkvitas tebu yang bagus. Untuk itu, kami optimis dengan target produksi tabu tahun ini,” bebernya.
Walupun demikian, Daniyanto menyatakan, produksi tebu tahun ini masih alami kendala yakni dengan tumbuhnya tebu berbunga yang berdampak pada kualitas produk dan pengaruh pada rendeman. Untuk wilayah Barat misalkan, Jember, Madiun hampir 23% tumbuh tebu berbunga.
“Untuk mengatasi masalah tersebut, kedepan kami memiliki program khusus untuk mengatasi tebu berbunga ini yakni, tetes tanam. Dengan program baru ini diharapkan, produksi tebu tetap memiliki kualitas baik,” tutup Daniyanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: