Di artikel sebelumnya, kita mengulas sepak terjang petahana Dirut BEI, Tito Sulistio, dan Managing Director PT Mandiri Sekuritas, Laksono Widodo, sebagai kandidat Dirut BEI periode 2018-2021. Nah, kini, kita akan menengok catatan perjalanan kandidat lainnya, yakni Inarno Djajadi.
Perjalanan Karier
Inarno Djajadi meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1988. Inarno telah menjadi Komisaris PT Bursa Efek Indonesia sejak Juni 2017. Karier Djajadi dimulai pada tahun 1989 sebagai Petugas Treassury di PT Bank Uppindo.
Selepas itu, Inarno menjadi Direktur di PT Aspac Upindo Sekuritas selama 7 tahun pada tahun 1991-1997. Keluar dari PT Aspac, Inarno melanjutkan karier sebagai direktur di PT Mitra Duta Sekuritas selama dua tahun, yakni pada 1997-1999.
Selama setahun, Inarno menjadi direktur di PT Widari Securities pada tahun 1999. Setelah itu, Inarno menempati posisi Presiden Direktur PT Madani Securities pada tahun 2000-2003.
Pada tahun 2003-2009, Inarno menjadi presiden direktur di PT KPEI 2003-2009. Masih di tempat yang sama, Inarno menjadi Komisaris PT KPEI pada 2013-2016 dan Komisaris Utama PT KPEI pada 2013-2016.
Pada tahun 2013-2014, Inarno sempat menduduki kursi Komisaris Utama PT Maybank Kim Eng Securities. Inarno juga sempat menjabat sebagai Presiden Komisaris PT CIMB Sekuritas Indonesia.
Kesiapan Inarno Maju ke Pemilihan Direksi BEI 2018-2021
Sebagai salah satu Komisaris BEI dan pernah menduduki posisi sebagai Komisaris Utama PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), Inarno Djajadi mengklaim telah mendapat dukungan sebesar 30% dari market share pasar modal yang berasal dari 27 anggota bursa (AB).
Seperti diketahui bersama, dalam pemilihan direksi bursa, setiap paket diwajibkan memperoleh dukungan dari 10 AB yang mewakili 10% market share dari total frekuensi dan nilai perdagangan efek.
Untuk maju ke pemilihan direksi BEI, Inarno menggandeng sejumlah nama seperti Presiden Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Anita; Direktur Trimegah Securities, Andy Salah; Kepala Divisi IT BEI, Johannes Liaw; Direktur Bosowa, Zaki Mubarak; Direktur Citi Sekurities, John Tambunan; dan Direktur Pengawasan BEI masa bakti 2006-2009, Justisia Tripurwasani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: