Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa lolos tanpa luka setelah ledakan mengguncang stadion tempatnya berpidato dalam temu politik pada Sabtu, sebulan sebelum negara itu mengadakan pemilihan presiden.
Namun, wakil presiden Constantino Chiwenga dan Kembo Mohadi serta seorang menteri menderita luka ringan setelah ledakan di stadion White City di kota kedua terbesar, Bulawayo.
"Ada kejadian di Bulawayo, tempat presiden berbicara di depan umum. Sekarang menjadi masalah polisi, tetapi presiden aman di Gedung Negara Bulawayo," kata juru bicara George Charamba.
"Kami masih harus mendapatkan informasi tentang yang sebenarnya terjadi saat kami memahami bahwa beberapa orang mungkin terluka karena itu terjadi di tenda VIP," tambahnya.
Juru bicara Polisi Nasional Charity Charamba mengatakan, dia tidak memiliki rincian tentang insiden tersebut.
Beberapa personel keamanan juga terluka, kata surat kabar "Herald" milik negara.
Rekaman dari televisi pemerintah Zimbabwe menunjukkan ledakan itu terjadi di dekat Mnangagwa ketika dia melambai kepada pendukung. Dia kemudian terlihat dalam foto yang beredar di media sosial mengunjungi istri Chiwenga di rumah sakit.
Mnangagwa berbicara pada pawai pertamanya di Bulawayo, kubu oposisi di mana ZANU-PF yang berkuasa tidak menang dalam pemilihan nasional sejak 2000.
Zimbabwe menyelenggarakan pemilihan presiden pada 30 Juli, dengan Mnangagwa berusia 75 tahun dan Nelson Chamisa, 40 tahun, pemimpin Gerakan oposisi untuk Perubahan Demokratis, yang merupakan pesaing utama.
Pemungutan suara bulan depan adalah yang pertama sejak kejatuhan Robert Mugabe setelah kudeta militer "de facto" pada November.
Tidak seperti pemilihan sebelumnya yang dirusak kekerasan, sebagian besar terhadap anggota oposisi pendukung ZANU-PF, menjelang pemilihan tahun ini telah relatif damai.
Mnangagwa menjanjikan pemungutan suara yang bebas dan adil dan jika didukung pengamat internasional yang berada di negara itu untuk pertama kalinya sejak 2000, hal itu dapat membantu Zimbabwe mendapatkan pendanaan dari lembaga internasional untuk pertama kalinya dalam dua dekade.
Mnangagwa mengatakan pada Agustus, saat menjadi wakil presiden, bahwa dia diracuni pada pawai di luar Bulawayo dan menghabiskan beberapa minggu untuk menerima perawatan medis di negara tetangga, Afrika Selatan.
Zimbabwe terakhir mengalami ledakan dalam unjuk rasa pada 1980-an, yang menyasar Mugabe.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: